Wakilrakyat.co, GORONTALO – Program Kuliah Orientasi yang dilaksanakan oleh Universitas Bina Taruna (Unbita) Gorontalo, mengundang polemik di kalangan mahasiswa dan pejabat kampus Unbita. Pasalnya, dalam program tersebut, akan akan berlangsung di kampung inggris, di Kota Kediri, pada bulan juli mendatang mendapatkan penolakan dari beberapa mahasiswa Unbita tersebut.
Dari total peserta 162 mahasiswa Unbita tersebut, dimintai Rp 10.000.000 (Sepuluh juta rupiah) persetiap mahasiswa untuk mengikuti program kuliah orientasi selama 11 hari.
Kecewanya lagi, bukan kepada pihak kampus yang kemudian meminta dengan mahar yang cukup menguras isi kantong mahasiswa, juga kepada Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Taruna (Unbita) justru dinilai lepas tangan, seakan-akan mengabaikan persoalan yang ada di dalam universitas tersebut.
“Kami sudah temui Presiden Bem Unbita, sebagai perpanjangan tangan mahasiswa untuk meminta agar bisa memediasi dengan pihak rektorat. Hanya saja, sampai dengan sekarang gerakan dari Pengurus Bem Universitas itu tidak ada,” Kata salah satu mahasiswa tersebut. Sabtu, 17/06/23.
Mahasiswa Universitas Bina Taruna itu juga menambahkan, seharusnya Presiden Bem Unbita dan pengurusnya bisa menyelesaikan persoalan ini, minimal menyampaikan jika tidak bisa memediasi kami dengan pihak rektorat.
” Bahkan, sebelumnya kita sudah membuat flayer untuk mengadakan aksi pe penolakan kepada pihak kampus, hanya saja tidak ada respect dari kepengurusan Presiden Bem Unbita,” Terangnya.
“Jangan hanya persoalan diluar kampus, kemudian Pengurus Bem Unbita melakukan aksi. Tapi tidak minat kita sebagai mahasiswa Unbita yang memiliki masalah,” Tegasnya.
Sementara itu, Saat dimintai keterangan dari Presiden Bem Unbita Gorontalo Dandi Tuadingo, mengatakan terkait program kuliah orientasi itu sudah diwajibkan dari kampus sebesar Rp. 10.000.000 (sepuluh juta rupiah).
” Hanya saja, keluhan dari mahasiswa ini adalah transparansi rencana anggaran biaya (RAB) dari Rp 10.000.000 itu yang adik-adik pertanyakan,” Kata Dandi kepada Wakilrakyat.co, Minggu, 18/06/23.
” Biasanya program kuliah orientasi itu, dilakukan di luar daerah. Nah, sedangkan adik-adik mahasiswa meminta agar dirincihkan semua, mulai dari tiket, tempat nginap, hingga persoalan makan juga mereka meminta dikalkulasikan, ” Jelasnya.
Lebih lanjut, Pres Bem Unbita Gorontalo Dandi Tuadingo menambahkan bahwa dirinya sudah membantu adik-adik mahasiswa yang memiliki kendala.
” Saya sudah temui wakil rektor 1 bidang kemahasiswaan, meminta wakil rektor 1 bisa menjelaskan apa-apa yang menjadi keluhan mahasiswa dan itu saya sampaikan langsung bahkan ada beberapa mahasiswa yang sudah berhenti dikarenakan persoalan program kuliah orientasi tersebut, “Ujarnya.
Dikatakan lagi, bahwa dimana pihak rektorat ingin menemui dengan beberapa mahasiswa yang memiliki kendala, hanya saja hingga saat ini adik-adik mahasiswa belum ada komunikasi dengan dirinya.
” Pada saat pihak kampus melakukan sosialisasi program kuliah orientasi itu, mereka tidak menyampaikan rincian anggaran dan yang saya sayangkan ketika ada sosialisasi seperti itu adik-adik tidak mempertanyakan nominalnya, mereka hanya sepakat-sepakat apa yang disampaikan oleh dosen, “Tukasnya. (Fai)
