Wakilrakyat.co, Boalemo – Anggaran untuk Pendidikan di Boalemo sebesar 21 Miliar lebih bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), besar kemungkinan dipastikan hangus karena keterlambatan proses administrasi yang berakhir pada 31 Juli kemarin.
Hal ini berpotensi proyek-proyek yang berkaitan dengan sekolah hingga pengadaan alat sekolah di Kabupaten Boalemo harus pupus akibat kejadian ini
Berdasarkan penelusuran wakilrakyat.co, 2 Kepala Bidang di dinas pendidikan Boalemo tak berani menandatangani dokumen kontrak, imbas beredarnya isu dugaan jual beli maupun fee proyek. Hal ini seolah menguatkan memang ada proses yang tidak sesuai dengan mekanisme yang ada.
Belakangan, wakilrakyat.co memperoleh informasi, bahwa dugaan jual beli maupun fee proyek ini telah menjadi Atensi Polda Gorontalo.
Saat diwawancarai, Penjabat Sekda Boalemo Rahmat Biya, M. Kes menjelaskan, bahwa langkah awal yang ditempuh Pemda Boalemo setelah sistem tersebut ditutup adalah dengan memerintahkan Badan Keuangan untuk melakukan koordinasi dengan KPPN hingga tingkat Kementerian Keuangan.
“Teman-teman badan Keuangan langsung berkoodinasi dengan KPPN dan Kakanwil juga, melaporkan ada salah satu sumber anggaran yang tidak bisa dilaksanakan karena ada dinamika yang terjadi di dalam. Kami baru melaporkan langsung secara lisan, dan sesuai instruksi PJ Bupati kami akan segera mengirimkan surat permohonan penambahan waktu,” jelas Rahmat.
Kata Rahmat, PJ Bupati Boalemo juga telah berkomunikasi langsung dengan Kakanwil berkaitan sebagai upaya untuk meminta penambahan waktu terkait dengan masalah yang ada.
“Insha Allah jika ada perpanjangan kembali, tentu ini bisa dilaksanakan. Dan kami terus upayakan ini bisa dilaksanakan,” Kata Rahmat.
Saat ditanyai soal apakah kejadian ini ada kaitan dengan isu yang tengah merebak, bahwa ada dugaan jual beli atau fee proyek, Rahmat menuturkan, dirinya hanya fokus kepada bagaimana mencari solusi terkait dengan penambahan waktu berkaitan dengan DAK 21 Miliar tersebut.
“Soal jual beli atau fee proyek itu sempat dengar juga, tapi saya tidak tahu menahu bagaimana dan siapa itu. Saya hanya fokus saja untuk cari solusi terkait dengan penambahan waktu. Intinya kami akan mengupayakan semaksimal mungkin anggaran 21 Miliar itu bisa dilaksanakan,” tutup Rahmat.
Wakilrakyat.co berupaya meminta informasi dan klarifikasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boalemo. Namun, Kepala Dinas Hingga Kepala Bidang yang berkaitan dengan anggaran tersebut tak berada ditempat.