Wakilrakyat.co, GORONTALO – Mahasiswa Universitas Bina Taruna (Unbita) Gorontalo kembali meradang. Pasalnya, pihak kampus kembali meminta biaya kuliah orientasi kepada mahasiswa Unbita sebesar Rp11.000.000 (sebelas juta rupiah) per mahasiswa.
Menurut salah satu mahasiswa Unbita Gorontalo, enggan disebutkan namanya, sangat menyayangkan kebijakan pihak kampus yang tidak memikirkan keadaan mahasiswa.
Sehingganya,, tidak jarang jika ada beberapa mahasiswa Unbita Gorontalo, lebih memilih untuk keluar dari pada harus mengikuti Kuliah Orientasi di luar Daerah, ujung-ujungnya dinilai hanya mengikuti hasrat kampus yang ingin jalan-jalan saja.
Program Kuliah Orientasi Rp 10 Juta,Ini Kata Mantan Mahasiswa Unbita, Hingga Memilih Hengkang Keluar
“ Sebelumnya, pihak kampus menargetkan untuk biaya administrasi Rp12.000.000 (dua belas juta rupiah). Hanya saja, dengan berbagai pertimbangan maka mentoknya di Rp11. 000.000 (sebelas juta rupiah) dengan rute Kota yang akan dikunjungi (Kota pare, Kediri, Surabaya dan Jakarta, “ Ujarnya. Selasa,02/04/24.
“Untuk Kuliah Orientasi sendiri, pada tanggal 30 Juni tahun 2024, selama 12 hari kesepakatan kampus. Kemudian, di rubah lagi menjadi 11. bahkan dalam rute perjalanan, ke Universitas Indonesia, kunjungan ke DPR RI bertemu dengan Anggota DPR RI, Dapil Provinsi Gorontalo Elnino Husein Mohi, Photoshop di Bundaran HI, dan jalan-jalan ke Mall PIC, “ Sambungnya Mahasiswa tersebut.
Lebih lanjut, Mahasiswa Unbita Gorontalo itu mengatakan, sekalipun pihak kampus menambah biaya administrasi Kuliah Orientasi di luar Daerah, mahasiswa tidak ingin mengikuti Kuliah Orientasi tersebut.
“Teman-teman mahasiswa lain meminta, agar biaya dikurangi Rp5.000.000 (lima juta saja), minimal rutenya adalah pulau Sulawesi, “ Sambungnya.
“ Katanya pihak kampus memilih pulau Jawa dibandingkan Sulawesi, karena pihak kampus Unbita Gorontalo memiliki Memorandum of Understanding (Mou) bersama kampus-kampus yang akan dikunjungi, “ Jelasnya.
“Bahkan, dalam rancangan biaya anggaran (RAB) sebesar Rp11.000.000 (sebelas juta rupiah) pihak kampus tidak transparan, mulai dari transportasi dan fasilitas biaya nginap berapa, “ Pungkasnya.
Sebelumnya, kuliah Orientasi Unbita Gorontalo pada tahun 2023, berkisar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dengan rute, Kota Surabaya, Kota Malang, Jogja, dan Kediri.
Sementara itu, Yahya Antule selaku Wakil Rektor l Unbita Gorontalo menjelaskan, jika program Kuliah Orientasi sudah merupakan bagian dari merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).
“ Ini sudah hal yang biasa sebenarnya, baik jenjang S1, S2 dan S3, kalau di kampus lain mungkin namanya Studi Banding, kalau di Unbita Gorontalo namanya Kuliah Orientasi, “ Ucapnya. Rabu, 03/04/24.
Kepada Wakilrakyat.co Yahya Antule mengatakan, kuliah Orientasi bertujuan untuk bisa membuka wawasan mahasiswa, apa saja yang mereka dapatkan selama mengikuti kuliah orientasi selama 11 hari di 4 Kota, Kota Pare, Kediri, Surabaya dan Jakarta.
“ Nantinya, mahasiswa akan membuat laporan terkait hasil Kuliah Orientasi mereka, termasuk jika ada yang mengatakan hanya jalan-jalan. Jangan salah dulu, yang dimaksud dengan jalan-jalan dimana mahasiswa tersebut, akan pergi ke suatu tempat, misalkan ada Kota Tua, Kota pahlawan atau peninggalan-peninggalan sejarah,itu juga akan dibuatkan laporan,dari peninggalan tersebut menceritakan apa, setelah adik-adik kunjungi,“ Jelasnya.
Yahya menuturkan, tahun lalu 2023 Kuliah Orientasi Mahasiswa Unbita Gorontalo telah di terima oleh Mantan Gubernur Gorontalo, Fadel Muhammad yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI.
“ Tahun 2024 ini, ada beberapa yang akan kita kunjungi, dimana mahasiswa nantinya akan menerima kuliah pakar di beberapa kampus yang ada di Indonesia, kemudian rutenya juga ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPR RI) bertemu dengan Anggota DPR RI Dapil Provinsi Gorontalo Elnino Husein Mohi,” Tuturnya.
Pada prinsipnya kata Yahya, Kuliah Orientasi ini diberuntukan untuk mahasiswa itu sendiri, mereka bisa mendapatkan kemanfaatannya.
“ Jadi, jika ada mahasiswa yang mempersoalkan terkait biaya administrasi saya rasa itu bagian dari konsekuensi, dan kita sudah sepakat bahwa sebelumnya rutenya itu Jakarta-Jogja kita akan naik kereta, maka kita batalkan, begitupun demikian, jika ada mahasiswa yang menganggap Kuliah Orientasi ini hanya jalan-jalan, maka kita hapuskan juga rute jalan-jalan tersebut, “ Katanya. (002)