Wakilrakyat.co, GORONTALO – Senin, 21 Agustus 2023 bertempat di Ballroom Hotel Grand Q Kota Gorontalo, Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo mensosialisasikan Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Gorontalo 2020-2035 Hasil Sensus Penduduk 2020.
Acara sosialisasi tersebut,berlangsung secara hybrid. Turut hadir secara langsung sekaligus membuka kegiatan Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki, Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif, perwakilan Bapppeda Provinsi Gorontalo, Kepala BPS Kabupaten/kota se-Provinsi Gorontalo, dan stakeholder terkait dari instansi/lembaga di lingkungan pemerintah Provinsi Gorontalo. Sementara hadir secara daring Ketua Program Studi Magister Ekonomi Kependudukan Diahhadi Setyonaluri selaku narasumber dan peserta lainnya.
Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif, dalam sambutannya menjelaskan data proyeksi kependudukan memiliki peran yang sangat penting untuk pembangunan. Proyeksi penduduk akan sangat membantu pembuat kebijakan untuk memonitor dan mengevaluasi program, mengidentifikasi kesenjangan dalam implementasi, serta merancang kebijakan selanjutnya.
“Dengan tersedianya data hasil SP2020, maka penyusunan proyeksi penduduk terbaru dapat dilakukan. Hal ini juga dalam rangka memenuhi kebutuhan data penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025– 2029”,ungkap Mukhanif.
Proyeksi penduduk dilakukan menggunakan metode komponen kohort dengan pendekatan deterministic yang disajikan menurut kelompok umur, jenis kelamin, provinsi, dan informasi pertumbuhan penduduk berdasarkan hasil proyeksi. Dari hasil proyeksi penduduk, potret kependudukan Provinsi Gorontalo pada 2020 sebesar 1,17 juta orang dan bertambah sebanyak 201,31 ribu orang menjadi sebanyak 1,37 juta orang pada tahun 2035, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tahun 2020-2035 sebesar 1,07 persen setiap tahunnya.
“Karena proyeksi ini menggambarkan kondisi Provinsi Gorontalo kedepan bahkan sampai dengan tahun 2050, maka kita harus mengetahui petanya, kondisi penduduk saat ini seperti apa, jumlahnya, struktur umur”, jelas Mukhanif
Di tempat yang sama,Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki dalam sambutannya mengatakan bahwa proyeksi penduduk bukan ramalan jumlah penduduk tetapi merupakan suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi dari komponen-komponen pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Olehnya itu, akurasi pada penghitungan proyeksi penduduk sangat diperhatikan dengan seksama.
“Rilis BPS terhadap penghitungan proyeksi penduduk menurut Kabupaten/Kota tahun 2020-2035 merupakan kabar baik. Dari hasil proyeksi penduduk tersebut kita bisa melihat komposisi atau struktur umur sampai dengan tahun 2035, dampak penurunan tingkat kelahiran dalam jangka panjang sehingga bisa diperkirakan peluang terjadinya bonus demografi di Provinsi Gorontalo”, kata Budiyanto.
Budi berharap, data ini dapat memberi manfaat yang luas tidak hanya bagi pemerintah, namun di kalangan peneliti, akademisi, rencana bisnis dan lain sebagainya.