Penulis : Ahmad R Bakari (Kadi)
Tajuk – Isu dan Opini yg bergulir akhir-akhir ini soal Pertambangan Emas Tanpa Izin (Peti) di Pohuwato jadi pusat perhatian jagat maya. Tak bisa dinafikkan, aktivis dan masyarakat provinsi Gorontalo menyoroti nama yosar Karena di duga menjadi otak dari riak-riak yg terjadi.
Di berbagai Pemberitaan nama yosar dengan terang-terangan disebut mengumpul dan memonopoli peti yg sudah sejak lama berlangsung. Namun, ibarat seorang maling, tentu tak akan mengaku. Yosar membantah semua tuduhan.
Yosar juga dicurigai sengaja mengarahkan beberapa aktivis untuk mendesain aksi di depan mapolda Gorontalo yang alih alih membawa nama rakyat, jusrunkenyataannya yosar merasa tersaingi dalam bisnis monopoli yg selama ini dilakoninya.
Ya, Yosar tengah gundah gulana dengan kehadiran kelompok baru yang disebut Joker. Kehadiran Joker tentu merusak bisnis monopoli tambang ilegal Pohuwato.
Kehadiran Joker masih seperti bayangan, terlihat tapi tak bisa disentuh. Bisa jadi Joker hanya akal-akalan Yosar untuk membunuh karakter pesaing bisnisnya yang lain. Sehingga, dirinya bisa menguasai bisnis gelap PETI Pohuwato.
Dugaan keterlibatan beberapa oknum anggota di dalam mapolda Gorontalo juga mencuat setelah salah satu aktivis atas nama mahmudin memasang status di beranda wa yg di dalamnya menyebut-nyebut ada orang dalam.
Ini tentu memperkuat dugaan bahwa aksi mahasiswa tidak hanya sebagai eksistensi dalam menyampaikan pendapat soal peti, namun murni adalah persaingan bisnis.
Belum lagi, soal entitas kelompok Joker disebut didalangi oleh Oknum Petinggi Polda, ini pun harus dibuktikan secara nyata, bukan dengan cara mendanai kelompok aktivis atau mahasiswa yang pada ujungnya menjadi fitnah.
Penulis menilai, jika memang fakta ini bisa dibuktikan, tentu Yosar harus mempertanggung jawabkan perbuatannya Karena tidak hanya menciptakan instabilitas di internal polri Gorontalo, tapi yosar juga telah mencemarkan nama Petinggi Polda Gorontalo.
Pilihannya adalah segera amankan Yosar, Ruaiba, Polda Gorontalo juga harus mengklarifikasi opini negatif dan aksi pencemaran nama baik yang terus dilakukan oleh mahasiswa baik melalui media dan aksi masa, sehingga tak memicu gangguan stabilitas Daerah.
Penulis juga telah memperoleh informasi dan konfirmasi dari Polda Gorontalo, bahwa Polda sementara membentuk tim investigasi untuk menelusuri keterlibatan beberapa oknum anggota polda terhadap pencemaran nama baik terhadap salah satu petinggi polda.