wakilrakyat.co, Boalemo – Carut Marut tahapan penyelenggaraan Pilkades Serentak di Kabupaten Boalemo terus menuai sorotan dari berbagai pihak, baik dari kalangan aktivis hingga para tokoh yang ada di Kabupaten Boalemo. Salah satunya datang dari tokoh pemuda Roy Syawal.
Menurut Roy, Sekda Boalemo Sherman Moridu merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada kekisruhan Pilkades tersebut.
“Sebagai Ketua Tim Pembina Desa, tentunya Sekda orang yang paling bertanggung jawab. Kekisruhan ini gambaran kegagalan Sherman Moridu sebagai Sekda,” Ujar Roy, Senin (03/10/2022).
Pernyataan Sekda Boalemo pada tanggal 9 September 2022, yang hanya lempar bola panas ke bawahannya terkait persoalan Pilkades turut di soroti Roy
Roy syawal mengatakan, Sekda jangan hanya menyalahkan bawahannya saja, tapi harus turus bertanggung jawab. Terlebih, yang namanya bawahan pasti hanya mengikuti perintah dari atasan.
“Ini aneh, kok Sekda hanya menyalahkan bawahan, bukannya mencari solusi terkait permasalahan yang ada. Kalaupun itu kesalahan dari bawahan, harusnya Sekda mampu mengontrol kerja-kerja bawahannya dalam menyusun regulasi maupun tahapan pelaksanaan pilkades,” Tutur Roy.
Roy pun meminta kepada Pemerintah Daerah, untuk membatalkan Pilkades dengan sistem E-Voting karena terkesan sangat dipaksakan. Belum lagi adanya masalah penganggaran pada perhelatan Pilkades tersebut.
“Dengan adanya pemangkasan APBD, anggaran yang cukup besar dalam pelaksanaan E-Voting, kami meminta untuk pelaksanaan Pilkades dilakukan secara manual saja. Pemda jangan memaksakan kehendak saja, ingat nasib masyarakat” Tegas Roy.
Roy pun mendesak Sekda Boalemo untuk mundur dari Jabatan, jika tak mampu lagi menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di Daerah. Karena menurut Roy, masih ada Pejabat lain yang mumpuni memegang jabatan Sekda tersebut.
“Melihat keadaan daerah yang amburadul seperti ini, sudah saatnya Sherman Moridu untuk mundur dari Jabatannya sebagai Sekda. Satu-satunya cara menyelamatkan daerah ini ya Sekda harus mundur,” Tandas Roy.
Penulis : Ahmad R.Bakari