Wakilrakyat.co, GORONTALO – Dewan Adat Gorontalo Periode 2023-2028, resmi dikukuhkan pada hari sabtu, 23/09/23 di Rumah Adat Dulohupa kota Gorontalo.
Dalam pengukuhan tersebut,tokoh adat perempuan pertama kali di Gorontalo Winarni Dien Monoarfa, turut hadir dalam kegiatan itu mengatakan, bahwa Provinsi Gorontalo dikenal dengan Provinsi dengan Serambi Madina,yang menjunjung tinggi Adat yang bersendikan syara dan syara bersendikan kitabullah.
” Di era Globalisasi sebagaimana kita ketahui semakin maju, khususnya dibidang teknologi digital, maka tentunya DEWAN Adat Provinsi Gorontalo ini diharapkan setelah dilantiknya kepengurusan Periode 2023-2028 ini dapat memberi kontribusi untuk pembangun Provinsi Gorontalo, “Ucap Winarni perempuan yang dijuluki Seroja dari Timur.
Lebih lanjut, Winarni yang juga merupakan Guru Besar di Universitas Hasanuddin Makassar menambahkan tantangan kedepan begitu besar, bukan hanya permasalahan Gorontalo, Nasional, tentunya permasalahan Global.
Oleh karena itu, dengan adanya Dewan Adat Gorontalo kata Winarni dapat memberikan eksistensinya terhadap sumbangan-sumbangan pemikiran yang ada di daerah Gorontalo.
“Untuk sementara tingkat Nasional telah dirancang dan disusun pembangunan jangka panjang Nasional tahun 2025-2045. Jadi, harapannya adalah pembangunan Ekonomi, Sosial dan juga lingkungan sebagai daerah adat tentunya harus menjunjung tinggi toleransi yang ada di Provinsi Gorontalo, “Katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Adat Gorontalo Periode 2023-2028 Alim S. Niode seperti apa yang disampaikan tadi oleh para petua dimana kita harus menghadapi tantangan kedepan.
” Olehnya, untuk menghadapi hal tersebut tentunya dibutuhkan konsolidasi masyarakat Adat Gorontalo yang harus dibangun. Insyaallah lewat adat Gorontalo, akan mengajak semua komponen masyarakat untuk bekerja sama. Serta membiasakan yang benar dan tidak membenarkan yang salah, dalam praktik adat yang bersendikan syara, dan syara bersendikan kitabullah, “Jelasnya.
” Dalam mencapai tujuan tersebut, untuk mewujudkan masyarakat yang beradab maka kita harus memantapkan visi kedepan. Bahwa, adat ini tidak hanya dilestarikan tetapi harus kembangkan, “Terangnya.
” Kita tidak boleh kaku menghadapi tantangan ada depan, seperti petua adat Gorontalo menyampaikan harus beradaptasi dengan situasi, jangan sampai tenggelam kita harus teguh di atas prinsip dan optimis menatap masa depan, “Sambungnya.