Wakilrakyat.co, GORONTALO – Diduga ada permainan dalam pengenceran Gas-Elpiji 3 kg, Masyarakat Kota Gorontalo keluhkan harga kian meroket naik.
” Sudah 2 hari saya mencari gas-elpiji yang 3 kg, karena tempat yang biasa saya beli (pangkalan) sudah habis. Informasi katanya terbatas bagi para pembeli hanya sekitar 50 kuota saja,” Ucap Tutin Kamis, 06/04/23. Salah seorang warga Huangobotu, kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo.
” Ada ditempat lain pengecer itu menjual dengan harga Rp 40.000, alasan pengecer tersebut, diambil di pangkalan dengan harga Rp 35.000, akhirnya saya tidak jadi membelinya karena harganya mahal, dibandingkan dengan biasanya kita membeli dengan harga normal nya Rp 18.000 saja, “Ujarnya menambahkan.
Hal yang sama pula dialami oleh ibu rumah tangga Dina, ia harus membayar Gas-Elpiji dengan harga Rp 30.000 kepada pengecer ditempat yang berbeda.
” Kami meminta kepada pemerintah khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar mempertahankan Oknum-oknum pengecer yang sedang memainkan harga Gas-Elpiji,” Harapnya.
Tentunya, Hal tersebut berbanding balik dengan himbauan Himpunan Wiraswasta Minyak Dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Dewan Pimpinan Cabang VI Gorontalo.
Dimana dalam isi surat tersebut, menjelaskan bahwa selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, kepada sub penyalur Gas-Elpiji 3 kg Se-Provinsi Gorontalo, agar memperhatikan barang subsidi yang diperuntukkan oleh konsumen rumah tangga usaha mikro dengan mengisi lookbook sebagai penanggung jawab.
Kemudian tidak dibenarkan untuk menjual ke pengecer, usaha Perhotelan, Resto dan Cafe. Mengutamakan konsumen sekitar area domisili sub pengatur. (DB)