Wakilrakyat.co, GORONTALO – Diduga ingin membungkam gerakan mahasiswa, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bina Taruna (Unbita) Gorontalo, Dandy Tuadingo sangat menyayangkan sikap birokrasi kampus yang dinilai tidak pro terhadap mahasiswa.
“Saya, sangat menyayangkan sikap-sikap seperti itu. belum lagi, ada intervensi dari birokrasi kampus. Artinya, seakan-akan tidak menghargai Pimpinan yang menaungi mahasiswa di kampus,” Kata Dandy. Rabu 27/09/23 kepada Wakilrakyat.co.
Dandy Tuadingo mengatakan, jangan sampai pihak kampus dijadikan alat oleh Pemerintah untuk membungkam gerakan mahasiswa.
” Sebelumnya, saya tidak tahu ada surat edaran seperti itu, hanya saja informasi langsung tersebar di Grup mahasiswa Unbita,” Ujarnya.
Diketahui Dalam salah satu poin surat edaran tersebut, Pihak Birokrasi kampus Unbita melarang mahasiswa untuk melakukan aksi yang mengatasnamakan Universitas Bina Taruna Gorontalo dari tanggal 27 september s/d batas waktu yang ditentukan.
” Kami dari Presiden Bem akan tetap menggelar aksi, hanya saja untuk menentukan hari kita belum bisa menentukan sekarang. Tapi, tetap kita akan turun,” Tegasnya.
” Kita sudah melakukan konsolidasi dengan se-Bem Provinsi Gorontalo , dan untuk sementara yang tergabung baru 5 Universitas yaitu Unbita, Unisan Gorontalo, IAIN Gorontalo, UBM Gorontalo, sama UIG Gorontalo Utara,dan tidak menuntut kemungkinan masih ada lagi yang ingin bergabung, “Pungkasnya.
Bem Se-Provinsi Gorontalo akan menggelar aksi di perlimaan telaga dan di depan Polda Gorontalo,meminta agar Kapolda Gorontalo, Kapolres Pohuwato,dan Bupati Pohuwato, serta Penjagub Gubernur Gorontalo dicopot.