Wakilrakyat.co, GORONTALO – Dinilai tidak pernah hadir dalam kegiatan kepemudaan, Pemuda Bengawan Solo Minta Kepada Walikota Gorontalo, agar Pimpinan Kecamatan (Camat) Sipatana, Kota Tengah, dipindahkan.
Hal itu kemudian disampaikan langsung oleh Ketua Pemuda Bengawan Solo Agung Setiawan, kepada Wakilrakyat.co. Minggu, 30/04/23. usai melakukan kegiatan Gebyar Ketupat 1444 Hijriah. di kelurahan Tapa kecamatan sipatana.
” Kami dari pemuda Bengawan Solo, meminta kepada Walikota Gorontalo untuk memindahkan Pimpinan kecamatan (Camat) Sipatana, ke Kecamatan lain,” Kata Agung Setiawan.
Menurut Agung, peran pemerintah kecamatan sangatlah penting dibutuhkan untuk mengarahkan anak muda. Akan tetapi, tidak sebaliknya dengan pemerintah kecamatan sipatana.
Dirinya Agung melihat, dari pemerintah kecamatan tidak ada simpatinya mensupport dan mendukung kegiatan yang digagas oleh pemuda bengawan solo.
” Kami sangat kecewa dengan pemerintah kecamatan, khususnya pak camat Lukman Laisa. Yang seharusnya hadir dalam kegiatan pada malam hari ini, akan tetapi tidak seperti apa yang kita harapkan,” Ujar Agung.
Lebih lanjut, Agung yang juga merupakan mahasiswa Ilmu Pemerintahan di Universitas Ichsan Gorontalo mengatakan bukan hanya sekali camat tidak hadir, sebelumnya juga dalam kegiatan-kegiatan lain camat sipatana tidak pernah hadir.
” Semenjak beliau dilantik menjadi Camat di kecamatan Sipatana, hingga sekarang kami tidak mengenal sama sekali camat sipatana tersebut,” Kata Agung.
” Padahal, setiap kegiatan kami sering memberikan undangan kepada pak camat. Akan tetapi, alasan dari pemerintah kecamatan beliau masih ada punya acara lain, dan asalan tersebut sering kita dengar, ” Jelasnya.
” Jangan sampai terjadi hal-hal yang dahulu kita ketahui bersama terulang kembali, mengingat kecamatan sipatan ini khususnya kelurahan tapa dikenal dengan bagaimana pergaulannya pada saat maraknya kriminal panah wayer, Ujar Agung kembali sambil kecewa
“Kita merangkul anak-anak muda, guna menghindari hal-hal seperti itu terjadi. Oleh karena itu, kami melakukan kegiatan-kegiatan positif. Tidak ada salahnya jika bapak hadir kemudian memberikan sepatah dua kata dalam kegiatan yang kita lakukan. Hargai usaha kami untuk meramaikan kelurahan pak, ” Tutur Agung yang juga merupakan mahasiswa aktif dalam pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) Gorontalo. (Fai)