Wakilrakyat.co, Boalemo – Honorer Boalemo saat harus menelan pil pahit terkait hak mereka. Betapa tidak, usai gaji yang hanya diterimakan 35% kini mereka kembali harus bersabar kapan gaji dibayarkan.

Pasalnya, gaji para honorer di Boalemo tak kunjung dibayarkan sejak September 2023 kemarin. Artinya, sudah hampir 3 bulan hak mereka belum diberikan oleh Pemda Boalemo.

Dana Alokasi Umum (DAU) yang telah ditentukan penggunaanya berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 212 sering menjadi dalih pemerintah Boalemo.

Namun, Yang lebih memilukan, beredar isu beberapa OPD hingga DPRD tengah ancang-ancang untuk mengikuti kegiatan di luar Gorontalo ditengah situasi honorer yang tak tentu nasibnya.

Beberapa informasi yang coba dihimpun wakilrakyat.co, para honorer juga sering mendapatkan nada ancaman untuk berhenti dari honorer jika tak suka dengan kebijakan yang ditentukan oleh Daerah.

Salah seorang Honorer yang enggan disebutkan namanya mengatakan, bahwa setiap kali dirinya mempertanyakan berkaitan dengan hak yang belum terbayarkan, dirinya tak mendapatkan jawaban pasti.

“Kami honorer sudah sering mempertanyakan ini, namun kami justru diarahkan untuk bertanya ke BKAD,” ujar Honorer tersebut.

Lantas, bagaimana dengan sikap DPRD Kabupaten Boalemo sebagai corong aspirasi rakyat Boalemo?

Hingga kini tak satupun yang melontarkan statemen terkait dengan solusi apa yang dilahirkan untuk nasib para honorer di Boalemo.

Sementara itu, kepada Wakilrakyat.co, Kaban BKAD Boalemo Taufik Kumali menuturkan, bahwa keterlambatan gaji honorer akibat OPD-OPD belum memasukkan SK Perubahan penyesuaian gaji 35%.

“Masih menunggu sk perubahan dari masing-masing OPD, karena SK lama masih tercantum besaran angka yg lama. SK yanf baru menyesuaikan dengan angka 35% sesuai APBD-P, arena dasar pencairannya SK tersebut. kalau tidak disesuaikan, akan tidak sejalan dengan SK dan pembayaran sesuai yg tercantum dalam DPA APBD-P masing-masing OPD,” tutur Taufik saat dihubungi Via WhatsApp.