Laju inflasi China tercatat lebih rendah dibandingkan dengan rival besarnya, Amerika Serikat (AS). Indeks Harga Konsumen (IHK) China mencapai level tertinggi dua tahun di bulan Juli dengan kenaikan 2,7% tahunan (year-on-year/yoy).
Kenaikan inflasi ini dipicu oleh meroketnya harga daging babi. Indeks dimoderasi pada bulan Agustus pun menunjukkan bahwa inflasi masih melonjak sekitar 2,5%.
Angka ini membuat was-was warga China. Padahal, jika dibandingkan dengan AS, angka inflsi China jauh di bawah Negeri Paman Sam. AS baru saja membukukan kenaikan inflasi sebesar 8,3% pada bulan Agustus 2022. Naiknya biaya makanan dan tempat tinggal menjadi pemicu utama inflasi di negara tersebut. Meskipun inflasi lebih rendah dibandingkan di AS, warga China ternyata merasa terhimpit.
Menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan Oliver Wyman, seperti dilansir CNBC Internasional, 83% dari lebih dari 900 responden mengatakan mereka merasakan dampak inflasi pada Juli 2022. Angka ini naik dari 69% pada November 2021.
Sebagai perbandingan, survei Oliver Wyman terhadap lebih dari 1.200 orang Amerika pada bulan Juli menemukan 92% mengatakan mereka merasakan dampak inflasi pada kehidupan sehari-hari, naik dari 79% pada bulan November 2021.
Hasil ini menunjukkan dampak inflasi yang lebih besar di AS daripada di China, meskipun pangsa responden yang terkena dampak melonjak 1 poin persentase lebih banyak di China daripada di AS.
Partner di Oliver Wyman Ben Simpfendorfer mengungkapkan bahwa survei mengukur sentimen dan tidak selalu merupakan proksi untuk indeks harga konsumen.
Dia memperingatkan bahwa tanggapan di China kemungkinan dipengaruhi tidak hanya oleh kenaikan harga aktual tetapi juga lingkungan pertumbuhan yang lebih lambat secara keseluruhan.
“Dibutuhkan kenaikan harga yang lebih kecil untuk meningkatkan kekhawatiran di kalangan rumah tangga jika latar belakang pertumbuhan lebih lemah,” ujarnya.
Survei ini juga memperlihatkan bahwa lebih dari separuh responden di China mengatakan bahwa karena kemungkinan resesi, mereka mengurangi pengeluaran untuk makanan dan hiburan, serta beralih ke merek dan layanan yang lebih murah jika memungkinkan.