JAKARTA, KOMPAS.com – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan, pihaknya akan transparan dalam investigasi jatuhnya Pesawat Latih Bonanza milik TNI AL Ia memastikan keterlibatan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam proses investigasi pesawat yang jatuh pada Rabu (7/9/2022) tersebut. “Kita akan transparan, sejak insiden yang jatuhnya pesawat T-50i AU kita belum lama kan di sekitar Iswahjudi Madiun dan sekarang juga itu kita melibatkan KNKT,” katanya saat ditemui di di Naval Expo, Balai Samudera Jakarta, Minggu (11/9/2022). Menurutnya, KNKT juga bisa membantu memberi penjelasan apa penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Lebih lanjut, Panglima mengatakan, tidak hanya investigasi, pihaknya pun akan melakukan evaluasi. Ini penting, katanya, untuk mengantisipasi peristiwa yang sama terulang di masa selanjutnya. “Karena kita harusnya kita meminimalisir semaksimal mungkin accident ya,” katanya. Diberitakan sebelumnya, pesawat latih jenis G-36 Bonanza T-2503 dinyatakan hilang kontak tak lama setelah berangkat dari Bandara Juanda dengan rute Sub-(Armada) Loc Area-Sub, Rabu (7/9/2022), pukul 08.45 WIB.
Markas Besar TNI AL kemudian menaikkan pangkat kedua prajurit satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yakni menjadi Kapten Laut (P) Anumerta Judistira Eka Permady dan Letnan Satu Laut (P) Anumerta Dendy Kresna Bhakti. Judistira merupakan Wakil Komandan Pesawat Udara 2 Flight II Ron 200 dan alumni Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan 62. Sedangkan Dendy merupakan Wakil Komandan Pesawat Udara Flight II Ron 600. Kedua jenazah dimakamkan di Taman Makam Bahagia TNI AL di Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (9/9/2022) siang.