Wakilrakyat.co, Pohuwato – Aktivitas alat berat di lokasi tambang ilegal di Kecamatan Dengilo, Kabupaten Pohuwato, kembali memicu keresahan warga. Jalan desa yang menjadi akses utama kini kian parah rusaknya akibat dilalui kendaraan dan alat berat dari aktivitas pertambangan tersebut.

Pantauan di lapangan menunjukkan, salah satu ruas jalan yang menghubungkan desa dengan sekolah dan pusat kegiatan warga hampir ambruk. Retakan besar terlihat di sisi jalan, sementara sebagian badan jalan sudah mulai turun. Kondisi ini sangat membahayakan, terutama bagi anak-anak sekolah yang setiap hari harus melewati jalur tersebut.

“Kalau tidak segera diperbaiki, jalan ini bisa putus. Anak-anak kami yang pergi sekolah setiap hari pasti terancam keselamatannya,” ungkap salah satu warga setempat.

Hal senada disampaikan warga lainnya, Siti, yang mengaku khawatir jalan desa akan benar-benar putus akibat beban alat berat.

“Ini jalan satu-satunya yang kami gunakan. Kalau rusak total, kami harus memutar jauh. Pemerintah harus bertindak, jangan tunggu ada korban dulu,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat, alat berat yang beroperasi di lokasi tambang ilegal tersebut diketahui milik seorang pengusaha bernama Aan Samarang. Warga menilai, selain merusak lingkungan, aktivitas tambang ilegal itu juga menciptakan keresahan sosial karena tidak ada kejelasan pengawasan dari aparat.

“Bukan hanya jalan, rumah kami juga mulai terkena dampaknya. Kalau dibiarkan, habis semua. Kami minta aparat segera hentikan tambang ini,” tuturnya.

Tak hanya itu, berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber terpercaya, Aan Samarang diduga kuat mendapat bekingan dari Polres Pohuwato dan salah satu oknum petinggi polda Gorontalo.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah desa maupun aparat penegak hukum belum memberikan keterangan resmi. Namun warga menegaskan, mereka akan terus menyuarakan penolakan terhadap aktivitas tambang ilegal yang merusak fasilitas umum dan mengancam keselamatan masyarakat.