WakilRakyat, Gorontalo – Desus-desus keterlibatan oknum Kepala Dinas di Pohuwato terus bergulir di kalangan masyarakat hingga para aktivis. Namun, Kepala Dinas Perhubungan Pohuwato membantah keterlibatan pada Mega proyek bandara tersebut.
Pernyataan Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Pohuwato yang membantah keterlibatannya dalam proyek bandara Pohuwato menuai tanggapan dari LSM JAMAN Gorontalo.
Ketua LSM JAMAN Frengkymax Kadir meminta agar kadis perhubungan pohuwato untuk mengakui keterlibatannya dalam beberapa proyek yang ada di Pohuwato.
Menurut Frengkymax, Kadis perhubungan diduga melakukan kerja sama dengan SPBU randangan dalam permainan harga solar bersama oknum – oknum lainnya. Dalam hal ini harga BBM subsidi yang normal tarifnya kemudian dinaikkan.
“Sehingga jika dianalisis ini sangat tidak rasional, apalagi BBM bersubsidi telah disalahgunakan. Maka ini telah menyalahi aturan dalam pemanfaatan BBM bersubsidi,” Ujar Frangkymax.
Frangkymax juga mengingatkan kepada semua unsur dan pemangku kebijakan, bahwa BBM yang digunakan dalam pembangunan bandara adalah BBM Industrial bukan BBM bersubsidi.
“Namanya sudah pasti menggunakan BBM industrial, sesuai dengan penelusuran di lapangan malah menggunakan BBM bersubsidi, maka hal ini telah menyalahi Perpres 117 Tahun 2021,” Kata Frangky, Minggu 22/01/23.
Frengky juga meminta kepada Pemerintah Daerah untuk sesegera mungkin untuk melakukan evaluasi terhadap oknum Kadis yang diduga terlibat dalam proyek bandara.
“Saya meminta kepada pembina ASN Pemerintah Daerah Pohuwato dan para pemangku kebijakan untuk mengevaluasi kadis perhubungan terkait dugaan keterlibatan dalam proyek timbunan bandara,” Pungkasnya Frangkymax.