Kuliah Orientasi Tuai Polemik, Mahasiswa Kecewa dengan Pihak Kampus Unbita Gorontalo 

Wakilrakyat.co, GORONTALO – Program kuliah orientasi yang diterapkan di Universitas Bina Taruna (Unbita) Gorontalo, mendapatkan tuai polemik. Alasannya, kegiatan yang sering dilakukan setiap tahunnya itu, seringkali tidak hanya menjadi perhatian mahasiswa, juga publik menilai pihak kampus hanya ingin memanfaatkan program tersebut.

Jika pada tahun 2023 para mahasiswa harus mengeluarkan biaya hingga 10 Juta Rupiah, Maka, di tahun 2024 naik menjadi 11 Juta Rupiah. Namun harga tersebut tidak sesuai dengan apa yang mereka dapatkan selama mengikuti program itu. 

Salah satu mahasiswa UNBITA,Martoyo (Bukan nama asli) menceritakan sedikit pengalaman buruk saat mengikuti Kuliah Orientasi pada tahun ini. 

Menurutnya, Kuliah Orientasi yang berlangsung selama 11 hari tersebut tidak sesuai kesepakatan awal yang disampaikan oleh pihak kampus Unbita.

” Kuliah orientasi dimulai pada tanggal 1 sampai 11 juli di Daerah Kediri, Surabaya serta Jakarta. 7 hari kami di kampung inggris (Kediri) serta ke tempat wisata. dan lanjut perjalanan dari kediri ke surabaya selama 1 malam, dan kami cuman singgah ke Universitas Hang Tuah serta Sevima,” Ucapnya.(4/8/2024).

” Lanjut 2 hari di jakarta, yang kami sesalkan disini ada beberapa tempat seperti monas dan tanah abang tidak dikunjungi, padahal dua tempat tersebut tertera di list kunjungan,” Lanjutnya.

Ia juga membandingkan dengan Kuliah Orientasi Tahun 2023 kemarin dan menyayangkan apa yang didapat di tahun ini sangat jauh berbeda. 

” Tahun kemarin hanya 10 juta tetapi dalam waktu selama 2 minggu dan 4 Kota yang dikunjungi, serta difasilitasi 3 hotel yang bisa dibilang mewah, tetapi kami tahun ini mengeluarkan biaya 11 juta namun hanya 3 kota serta tinggal di hotel hanya selama 2 hari dijakarta dan sisanya cuman di asrama Venus Original Camp (VOC) kediri ,” Ungkap martoyo dengan nada emosi.

Dengan pernyataan diatas, Martoyo menduga ini adalah salah satu indikasi korupsi dengan memakai instrumen Kuliah Orientasi. 

” Kejanggalan yang kami alami selama mengikuti kuliah orientasi tersebut memenuhi syarat dugaan korupsi, karena sangat jauh berbeda dari tahun kemarin.” Kata Martoyo.

Sementara itu, Martoyo menyarankan kepada pelajar yang  berniat kuliah di Unbita Gorontalo,agar memikirkan kembali keputusan tersebut. 

” Saya sarankan jangan masuk disini (Unbita), saudara saya pun yang awalnya ingin kuliah disini, tetapi saya nasehati supaya ia memikirkan kembali keputusannya”, Tutur martoyo

Terakhir,  Martoyo juga mengungkapkan bahwa perihal ini sudah lama dibahas sesama peserta Kuliah Orientasi, hanya saja mereka takut untuk menyampaikan keluhan tersebut ke pihak kampus. 

” Pasca Kuliah Orientasi kami semua merasa tidak puas dengan perjalanan tersebut. Tapi kami takut untuk menyampaikan secara langsung ke pihak kampus, semoga dengan berita ini pihak Unbita bisa mengevaluasi Kuliah Orientasi di tahun depan,” Tandasnya. 

Wakil Rektor l Universitas Bina Taruna Gorontalo, Yahya Antule

Sementara itu, saat dikonfirmasi dengan pihak kampus melalui Wakil Rektor 1 Universitas Bina Taruna (Unbita) Gorontalo Yahya Antule, menyampaikan bahwa sebelumnya terjadi miskomunikasi dengan Pemerintah Kota.

“ Tadi kita sudah agendakan pada tanggal 9 dengan Pemerintah Kota. Akan tetapi, direschedul oleh mereka (Pemkot) minta, kalau bisa dipindahkan di tanggal 10 pukul 13.00 siang. Sedangkan besoknya tanggal 10 itu anak-anak memiliki jadwal di kampung Inggris. Mau tidak mau kita menyepakati meskipun Pemerintah Kota harus menerima kedatangan kami sudah pukul 17.00 sore dan memberikan seminar,” Ujarnya. Senin,06/08/24.

Lebih lanjut, Yahya menambahkan jika monas dan tanah abang belum sempat dikunjungi, karena pada saat itu kata dia (mereka) harus menyesuaikan dengan pihak travel.

“Bisa saja, saat itu kita pergi lagi kedua tempat itu. Hanya saja, pihak travel menyampaikan jika pergi besar kemungkinan akan ketinggalan pesawat,” Lanjutnya.

“ Belum lagi, melihat situasi juga saat itu yang lain sudah siap dan yang lain pula belum artinya masih di tempat tidur. Olehnya, kita memutuskan untuk menyiapkan semua dan langsung kembali,”Ujarnya.

Jadi terkait, salah satu apa yang disampaikan oleh mahasiswa tersebut, dirinya Yahya katakan tidak semua mahasiswa yang mengikuti kuliah orientasi tersebut merasakan hak yang sama.

“ Karena, sebagian mahasiswa ketika seminar laporan kuliah orientasi mereka justru mengapresiasi, banyak pengalaman yang mereka dapatkan,” Sambung Yahya.

“ Jika mahasiswa tersebut ingin mengalihkan agar jangan masuk di Universitas Unbita Gorontalo, apa tujuannya ? Semua itu pilihan, biarkan masyarakat yang melihat dengan program-program Unbita. Kita pihak kampus tentunya tidak semua bisa menyenangkan semua, dan hal itu saya rasa sudah lumrah, jika ada mahasiswa yang suka dan tidak suka dengan program kuliah orientasi,” Pungkasnya.

 

Rekomendasi Untuk Anda

Wakilrakyat.co, GORONTALO –  Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Yeyen Sidiki …

Wakilrakyat.co, GORONTALO – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo Umar Karim …

Wakilrakyat.co, Kabupaten Gorontalo Utara – Ketua Bawaslu Kabupaten Gorontalo Utara Roland Ismail menghimbau, kepada masyarakat …

Wakilrakyat.co, Gorontalo Utara – Sukseskan pemungutan suara ulang (PSU), Bawaslu Kabupaten Gorontalo Utara mengajak masyarakat …

Wakilrakyat.co, GORONTALO – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Christina Femmy Udoki …

Wakilrakyat.co, GORONTAL – Komisi l Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, melakukan peninjauan pemungutan …

Leave a Comment

Terpopuler

Archives

Jangan Copas Ya

Adblock Detected

Please support us by disabling your AdBlocker extension from your browsers for our website.