Wakilrakyat.co, GORONTALO – Puluhan massa aksi perempuan yang tergabung dalam aliansi “Solidaritas perempuan merdeka Gorontalo”, yang berasal dari 10 Organisasi mahasiswa, melaksanakan aksi demonstrasi di bundaran Hulondalo Indah, Kota Gorontalo.
Aksi massa ini dimulai pada pukul 13.00 Wita, dan berakhir pukul 18.00 Wita yang berujung pada pembubaran secara paksa. Sabtu, 30/09/23.
Koordinator lapangan aksi Istiana Iyou mengatakan, awal aksi berjalan dengan aman dan damai, namun massa aksi mendapatkan beberapa perlakuan yang tidak sepantasnya dilakukan oleh aparat keamanan.
“Beberapa kali,saat penyampaian orasi aparat kepolisian masuk ke dalam barisan massa aksi, mengintervensi dan mengintimidasi massa aksi,” Ucap Istiana Iyou.
Lebih lanjut, Isti menambahkan bentuk intimidasi yang dilakukan yaitu menginjak kaki, mencubit,bahkan sampai menarik rambut dari salah satu massa aksi.
“Bahkan sempat terjadi aksi tarik menarik ban milik massa aksi, yang akan diambil diamankan oleh pihak kepolisian,” Ujarnya.
Ini tentunya kata Istiana perlakuan yang tidak bisa dibiarkan begitu saja, terlebih keseluruhan massa aksi adalah kaum perempuan.
“Kami akan tetap mempressure masalah ini,bahkan jika harus melakukan aksi demonstrasi berjilid-jilid. Kalau tindakan seperti ini terus kita biarkan, maka aparat kepolisian akan terus melakukan kesewenang-wenangan terhadap setiap aksi demonstrasi di Gorontalo,”Tegasnya.
Adapun isu yang menjadi tuntutan pada aksi hari ini adalah :
– Pemerintah harus segera membahas dan mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga
-Laksanakan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual,sesuai dengan amanat konstitusi
– Copot UU Cipta kerja, yang mendiskriminasi kaum perempuan dari dunia kerja
– Hapuskan segala bentuk relasi kuasa di semua instansi,karena selalu menomorduakan kaum perempuan.