Alcaniz – Rider Yamaha Fabio Quartararo akan berhasrat kembali naik podium di MotoGP Aragon 2022. Namun, Quartararo tidak didukung statistik yang meyakinkan.
Performa Quartararo menurun setelah menjadi juara di Sachsenring, Jerman. El Diablo cuma meraup 39 poin dari potensi 100 poin dalam empat balapan terakhir usai hanya sekali finis kedua (Austria), dan berturut-turut finis kedelapan (Inggris) dan kelima (San Marino). Sedangkan Quartararo harus pulang tanpa poin usai retired di Assen.
Meski masih menguasai singgasana klasemen MotoGP, Quartararo dibayangi oleh Francesco Bagnaia di posisi kedua. Pebalap Ducati itu justru sedang on fire setelah memenangi empat balapan terakhir sehingga kini cuma berjarak 30 poin saja dari Quartararo.
Dengan situasi tersebut Fabio Quartararo mesti cepat-cepat meraih hasil maksimal lagi, yang dimulai di Aragon pada akhir pekan ini. Akan tetapi, pebalap Prancis itu tidak memiliki rekor bagus usai mentok finis kelima dalam tiga start.
Tantangan besar bagi sang juara bertahan MotoGP karena Bagnaia, selain sedang diliputi kepercayaan diri yang tinggi, berhasil menjadi pemenang di Aragon pada tahun lalu. Quartararo tak menyangkal bahwa Aragon akan menjadi balapan tersulitnya di sisa kejuaraan ini.
“Kurasa GP Aragon akan menjadi balapan tersulit di sisa balapan yang kami punya,” ucap rider berusia 23 tahun itu di Crash. “Tapi aku fokus kok. Aku ingin memiliki balapan yang hebat.”
“Aku tidak pernah bisa lebih baik daripada finis kelima [sebagai rookie MotoGP di 2019]. Mudah-mudahan, kami bisa balapan dengan tangguh, balapan dengan hebat, dan bangga dengan diri sendiri,” imbuh Fabio Quartararo jelang MotoGP Aragon 2022.