Wakilrakyat.co, Boalemo – Ditengah isi penggusuran yang dialamatkan terhadap program PAHAM tampaknya tak berpengaruh kepada masyarakat Pentadu Barat.
Hal ini terbukti dari antusiasnya masyarakat Pentadu barat yang menghadiri Kampanye dialogis dari Rum Pagau dan Lahmudin Hambali di desa Pentadu Barat, Kamis, 21/112024.
Ribuan orang dari luar Pentadu Barat bahkan rela berdatangan hanya ingin melihat kedua tokoh ini menjelaskan soal rencana pembangunan pelabuhan bertaraf internasional.
Isu penggusuran memang sengaja diframing oleh lawan politik, padahal jika melihat potensi besar dibalik pembangunan pelabuhan, tentu ini berdampak pada peningkatan ekonomi.
Apalagi, Boalemo berada di tengah-tengah teluk Tomini yang sangat berpotensi menjadi jalur transit kapal-kapal penumpang hingga kapal barang.
Rum dan Lahmudin juga tak pernah menyampaikan akan menggusur masyarakat Pentadu Barat. Artinya, tak ada masyarakat yang akan dirugikan, namun masyarakat akan diuntungkan dengan pembangunan ini.
Di hadapan masyarakat pentadu Barat, hal ini juga ditegaskan oleh Rum dan Lahmudin. Bahwa, tak ada yang namanya penggusuran.
“Kami disebut akan menggusur warga Pentadu barat, ya itu karena tidak ada lagi yang bisa mereka bahas. Kami niat membangun pelabuhan ini untuk peningkatan ekonomi masyarakat, bayangkan bagaimana kita akan sejajar dengan kota-kota lain yang punya pelabuhan besar” kata Rum.
Pernyataan ini pun direspon warga yang hadir dengan teriakan “torang butuh pelabuhan, sapa bilang torang tolak ini pelabuhan, tidak betul itu, ”
Pernyataan masyarakat ini menandakan, bahwa framing yang dibangun untuk menjatuhkan PAHAM lewat isu penggusuran tampaknya tak laku.