Wakilrakyat.co, GORONTALO – Provinsi Gorontalo mencatat inflasi tertinggi di Indonesia pada bulan Oktober tahun 2023, mencapai hingga 1% dari kota-kota lain yang ada di Sulawesi.
Hal itu dikarenakan oleh komoditas makanan, minuman dan tembakau (rokok) dan hal yang lebih rinci lagi disebabkan oleh cabe rawit dan beras.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif melalui Dwi Alwi Astuti Kabag Umum saat memaparkan inflasi pada bulan Oktober tahun 2023, bahwa men-to- men Gorontalo paling tinggi se Indonesia. Akan tetapi, inflasi year-to-date atau inflasi kumulatif sampai bulan oktober tahun 2023 yaitu yaitu Gorontalo paling rendah.
“Provinsi Gorontalo paling rendah, dari 12 pulau Sulawesi yang ada. termasuk, inflasi year-on-year terendah kedua dibanding dibandingkan di 12 kota lain setelah Maluku,” Kata Dwi Alwi. Rabu, 01/11/23 dalam Konferensi pers.
Dwi Alwi Astuti merasa patut disyukuri, karena year-to-date itu bisa digunakan untuk memperkirakan angka inflasi sampai akhir tahun 2023 itu berapa.
“Sekarang, angka Inflasi kita berada di 1,53 itu posisi terendah dibandingkan kota lain,” Ujarnya.
“Tidak bisa dipungkiri juga, bahwa beras sekarang lagi naik. Sehingga, indikator itulah yang membuat angka inflasi pada bulan Oktober tahun 2023,” Terangnya.
Dwi Alwi Astuti menambahkan untuk nilai tukar petani sendiri kata Dwi cukup bagus. Karena, ada peningkatan.
“Sekarang ada diposisi 109,36 %. Tentunya itu mengalami peningkatan 1,56 % dan yang paling tinggi adalah sub sektor hortikultura. Jadi, peningkatannya sampai 12 %,” Jelasnya.
“Hortikultura sendiri mencangkup dari cabe rawit, cabe merah, dan bawang merah. Jadi, para petani cabe rawit itu lagi di untungkan. Karena harganya sendiri meningkat,” Pungkasnya.