Universitas Bina Taruna Gorontalo
Wakilrakyat.co, GORONTALO – Kuliah Orientasi yang dilaksanakan oleh Universitas Bina Taruna pada bulan juli 2023 mendatang akan dilaksanakan di empat (4) Daerah Pulau Jawa, apa benar?
Terinformasi bahwa pihak Rektorat Universitas Bina Taruna Gorontalo,melalui Wakil Rektor II Unbita Gorontalo, Tety Thalib, S.AP., M.Si mengatakan biaya sebesar Rp10 juta itu sudah dibicarakan terlebih dahulu bersama-sama dengan mahasiswa untuk program orientasi. Dimana peruntukannya akan kembali ke mahasiswa itu sendiri dalam bentuk untuk program mata kuliah wajib karena terkait biaya pendukung perjalanan kuliah orientasi.
“Untuk biaya program ini kami rasa sudah sesuai dengan rute perjalanan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa yang meliputi 4 kota dan kegiatan privat bahasa inggris. Adapun kota yang akan di kunjungi Surabaya, Malang, Jogja, dan Kediri dengan mengcover tiket pesawat pulang pergi, makan selama 2 minggu, hotel, biaya kursus privat selama 1 minggu, makan di lokasi, laundry, kaus, travel bag, transportasi kunjungan resmi ke beberapa kampus ternama, tour ke tempat wisata,” kata Tety dikutip dari Gopos.id.
Sementara itu, Wakilrakyat.co mewawancarai salah satu mahasiswa sebut saja Wahyuni (Bukan nama asli) yang pernah berkuliah di Unbita Gorontalo, sekaligus pernah mengikuti kegiatan sosialisasi bakal calon peserta kuliah orientasi.
Dirinya sempat tertunda untuk mengikuti program kuliah orientasi tersebut. Karena, keluhan yang sama, biaya yang terlalu besar. Bahkan,ia lebih memilih hengkang keluar dari kampus Universitas Bina Taruna Gorontalo.
Kepada Wakilrakyat.co, dirinya menyampaikan bahwa ketika masih semester 1, pihak kampus memang telah melakukan sosialisasi bahwa di kampus Unbita Gorontalo, ada yang program kuliah orientasi, tujuannya adalah Tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi, hingga wawasan berpikir.
“Tapi, pada saat sosialisasi dosen menyampaikan hanya Rp 7 juta rupiah dan itu sudah maksimal. Pada saat semester berikutnya, naik hingga Rp. 8 Juta sampai Rp 10 juta rupiah. Mentoknya itu, di Rp 10 juta rupiah,dan itu hanya di 2 daerah saja bukan 4 daerah,” Kata Wahyuni. Minggu, 18/06/23.
“Dengan adanya kebijakan dari pihak kampus, Rp 10 juta rupiah, per peserta mahasiswa yang ingin mengikuti program kuliah orientasi tersebut, maka saya lebih memilih keluar dan melanjutkan kuliah di kampus lain, karena orang tua saya tidak sanggup membayarnya,” Ungkapnya.
Lebih lanjut, ia juga menambahkan bahwa terkesan kampus telah membohongi para calon mahasiswa pada saat itu. Pasalnya, dalam flayer pemberitahuan pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) itu hanya Rp 1 juta rupiah. Tetapi, pada saat pembayaran SPP di bendahara kampus justru Rp. 1.650 ribu rupiah.
” Itupun tidak menentu, karena pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) itu tergantung. Apabila, Satuan Kredit Semester (SKS) naik, maka SPP juga ikut naik,” Tukasnya.
Ditempat terpisah, saat tim media Wakilrakyat.co menemui Rektor Unbita Gorontalo,Dr. Ellys Rachman mengatakan, apa disampaikan oleh Wakil Rektor II Unbita Gorontalo, Tety Thalib, S.AP., M.Si. Itu sudah mewakili pihak kampus. Senin, 19/06/23.
“Saya sudah memberikan statement,melalui Wakil Rektor lI Unbita, itu sudah mewakili. Saya masih mengikuti zoom,” Jawabnya dengan singkat. (Fai)