Penulis : Ahmad R Bakari
Dr. Sherman Moridu, S.PD., M.M resmi dilantik oleh Penjabat Gubernur Provinsi Gorontalo Ismail Pakaya sebagai Penjabat Bupati Kabupaten Boalemo usai masa jabatan Dr. Hendriwan berakhir pada 22 Mei kemarin.
Munculnya Nama Sherman menjadi Penjabat Bupati ini telah santer terdengar jauh sebelum SK yang terbit pada 18 mei itu keluar. Berdasarkan usulan DPRD, nama Sherman menjadi perbincangan publik.
Pro kontra mencuatnya nama Sekda sebagai Penjabat Bupati Boalemo ini pun jelas muncul dari berbagai kalangan. Baik kalangan ASN, LSM, Mahasiswa hingga masyarakat biasa.
Sosok Sherman dikenal bukan saja karena prestasinya meraih Gelar Doktor, tapi karena kontroversi dalam berbagai hal, terutama berkaitan dengan Korupsi, Pungli dan tindakan melanggar hukum lain yang sering muncul dalam pemberitaan.
Masih belum hilang dari ingatan ketika Sherman meminjamkan mobil dinas ke Oknum APH tanpa surat-surat resmi yang bikin heboh Boalemo. Beruntung saja Mobil tersebut akhirnya dikembalikan.
Belum lagi soal dugaan Pungli Sertifikasi Guru yang dilaporkan ke Pihak Polres Boalemo, namun kemudian telah terbit SP3 dalam kasus tersebut.
Ada juga polemik beasiswa yang diterimanya selama mengambil gelar S3, yang menuai kecaman dari mahasiswa dan para akademsi bahkan berujung aksi demonstrasi.
Wajar mahasiwa marah, dengan segudang tunjangan yang diterima masih bisa menerima beasiswa ditengah kondisi ekonomi masyarakat yang jatuh pasca pandemi.
Terbaru, nama Sherman mencuat dalan dugaan pungli Korpri Kabupaten Boalemo yang sementara dalam penyelidikan Kejaksaan Negeri Boalemo.
Dari beberapa kasus yang menyeret namanya, hingga kini tak satupun terbukti secara hukum. Sehingga, banyak yang berasumsi bahwa Sherman tak pernah melakukannya atau bisa jadi Sherman memang cekatan mengantisipasinya.
Di lain sisi, Sherman dikenal sebagai sosok yang cukup tenang dalam menghadapi berbagai persoalan, hingga tak pernah terlihat dirinya emosi atau marah.
Guyonan-guyonan yang sering keluar dari orang asli desa hungayonaa tersebut membuat banyak orang cukup senang menjalin silaturahim dengan beliau. Misalnya saja dengan kata-kata “Bo Jahetotopa?“ Ada juga “Jamongilupo Kopi?”
Sherman Moridu juga sering dimintai solusi setiap persoalan yang dihadapi oleh berbagai pihak, baik itu LSM, Mahasiswa, hingga masyarakat biasa.
Bisa diartikan, secara sosial masyarakat Sherman begitu diterima.
Penulis menilai Sherman bisa jadi Aset berharga Boalemo karena dengan kecerdasan yang dimiliki tentu bisa membawa Kabupaten Boalemo ke arah yang lebih baik bahkan menjadi daerah maju.
Dengan sikap dan karakter yang disenangi, Sherman tentu bisa merangkul semua pihak untuk sama-sama membangun daerah tercinta Kabupaten Boalemo.
Namun, Sherman juga ibarat Bom Waktu yang jika tak segera dijinakkan akan membuat daerah Boalemo makin kacau dan hancur. Terlebih, banyak orang yang memang ingin cari untung dari posisi yang diemban oleh Sherman Moridu.
Apalagi jika ada yang mengatur dan mengontrol kebijakan Sherman Moridu hanya untuk kepentingan segelintir kelompok, tentu bisa dipastikan aksi demonstrasi bisa terlihat kapan saja.
Terakhir, penulis berharap Sherman Moridu harus mampu membuktikan kepada masyarakat Boalemo, bahwa dirinya layak menduduki posisi puncak di Boalemo tersebut. Bisa membuat Kabupaten Boalemo yang tertinggal dari daerah tetangga, menjadi daerah yang memiliki kemajuan baik dari sisi ekonomi, sosial, dan politik.