Wakilrakyat.co, GORONTALO – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail (GI) menyampaikan hasil rapat bersama Forkopimda membahas terkait persoalan karut marut Tambang di Gorontalo.
Untuk polemik tambang di Bone Bolango sendiri, Gubernur GI menjelaskan bahwa hasil pertemuan bersama pihak PT. GM menghasilkan upaya toleransi bagi penambang dalam jangka waktu sementara.
“Kita akan mendorong upaya toleransi itu ke Pihak perusahaan agar bisa tetap selaras dengan rakyat penambang, namun toleransinya dalam bentuk apa itu nanti biar menunggu pertemuan antara perusahaan dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian ESDM,” ungkap Gubernur GI saat konferensi pers.
Penjelasan Gubernur itupun menuai reaksi dari para penambang di Bone Bolango yang menyayangkan sikap Gubernur GI dinilai tidak tegas keberpihakannya terhadap rakyat penambang.
“Harusnya Pak Gub GI itu dapat mencontoh sikap tegas seperti yang dilakukan oleh Gubernur Sulut, Gub YSK yang berani menyuarakan IPR secara lantang di Pusat dan berani menutup dan tidak memperpanjang izin perusahaan, itu jelas berpihak kepada rakyat,” tegas Iskandar Alaina, sebagai perwakilan penambang.
Iskandar juga kembali menyoroti saat alih fungsi dan munculnya GM itu bertepatan di masa jabatan Gubernur GI di tahun 2009 sampai 2012
“Begitupun dengan Bupati Bone Bolango saat ini, pak Ismet Mile jadi saya harap mereka baik Pak Gub GI dan Bupati agar tidak mengulangi kelalaian mereka yang tidak peduli terhadap rakyatnya sendiri yang sudah menempati wilayah tersebut sejak tahun 1991,” urainya.
Senada dengan Iskandar Alaina, Lawyer yang hingga saat ini setia membela dan memperjuangkan nasib rakyat penambang, Rongki Ali Gobel tak surut menagih pertanggungjawaban baik Gubernur maupun Bupati untuk menyelesaikan persoalan tambang Bone Bolango.
“Seharusnya jika melihat saat terjadi alih fungsi dan kehadiran GM di Tanah Gorontalo itu keduanya Pak Gub GI dan Bupati Ismet menjabat di pemerintahan, maka sebaiknya ini momentum untuk memberikan pertanggungjawaban dan bukannya kembali memperlihatkan ketidaktegasan untuk menyikapi masalah yang menyangkut hajat hidup rakyatnya sendiri,” pungkas Rongki.