Wakilrakyat.co, Boalemo – Staff Puskesmas Bongo Nol ramai-ramai mendatangi kantor Bupati Boalemo imbas atas penolakan Serah terima Jabatan (Sertijab) Kepala Puskesmas Bongo Nol Novita Kunusa, S.K.M.
Bukan tanpa alasan, Novita sebelumnya pernah menduduki posisi Kapus Bongo Nol. Tapi, saat di Dera masalah dugaan korupsi makan minum vaksin, hingga monopoli anggaran Puskesmas, dirinya kemudian dipindahkan ke Puskesmas Pangi.
Penjabat Bupati Boalemo menerima kedatangan langsung para staf puskesmas tersebut, yang kemudian menghadirkan pihak BKD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo, Selasa (04/10/2022).
Dalam audensi tersebut, para staf mencurahkan segala yang mereka rasakan saat Novita Kusuna menjabat sebagai Kapus Bongo Nol. Kuat dugaan Kapus monopoli anggaran makan minum yang diklaim sepihak, tapi para tenaga medis tak pernah diberikan makan minum saat melaksanakan tugasnya sebagai garda terdepan dalam memerangi Covid-19.
Bahkan, terungkap dari penyampaian para staf, anggaran sering masuk ke rekening pribadi. Jika bendahara tak melakukan transfer, bendahara diancam akan dipindahkan. Hal tersebut yang turut menjadi alasan penolakan Novita kembali menjadi Kapus Bongo Nol.
“Beberapa bendahara takut dan memilih diam, Kami pak disuruh untuk menagih yang tidak betul, lantas kami menolak lah. Tapi kalau tidak ditransfer kami diancam akan dipindahkan,” Ujar seorang staf Puskes Bongo Nol kepada Penjabup dengan mata berkaca-kaca.
Dilokasi yang sama, dihadapan Penjabup Hendriwan, Kepala Bidang Kepegawaian BKD Diklat Boalemo Laila Nihe menyampaikan, status Kepala Puskesmas Bongo Nol hanya dipindahkan sementara, sambil menunggu permasalahan internal selesai kemudian dikembalikan lagi ke definitif.
“Jadi kalau di kami aturannya itu hanya dipindahkan, kemudian jika permasalahan selesai akan dikembalikan ke definitif. Untuk mutasi sekarang harus berkoordinasi dengan Kementerian,” Ujar Laila.
Sementara itu, kepada para staf Puskesmas Bongo Nol Penjabat Bupati mengatakan, keluhan yang disampaikan kepada dirinya akan menjadi atensi yang akan dirapatkan dengan pihak-pihak terkait.
“Jadi masalah ini akan saya rapatkan dengan Kepala BKD, Kepala Dinas Kesehatan atau pihak terkait, untuk mencarikan solusi terbaik. Saya berharap ini akan mendapatkan hasil yang memuaskan bagi kita semua,” Tutup Hendriwan.
Penulis : Ahmad R Bakari