Wakilrakyat.co, Gorontalo – Di tengah pujian terhadap Kapolda Gorontalo atas kinerja yang progresif tentang nilai pengabdian terhadap masyarakat menjadi sia-sia akibat adanya kasus pemukulan terhadap Mahasiswa yang menggelar aksi demonstran di pelataran Tower Pakaya eks Menara Keagungan Limboto, Senin (26/08/2024) kemarin.
Aksi yang dilangsungkan oleh Aliansi PEDA (Peduli Indonesia) di Kabupaten Gorontalo menimbulkan kegeraman dari aktivis di Gorontalo.
Eks Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Limboto, Rezaldath Iyou mengecam oknum kepolisian yang memukul adik-adik Mahasiswa dengan membabi buta.
” Saya kira terakhir pemukulan terhadap Aktivis sampai dengan membabi buta hanya di tahun sebelum-sebelumnya di Kabupaten Gorontalo, ternyata kembali terulang.” Ungkap Reza, nama sapaannya.
Menurutnya, Ini tidak bisa dibiarkan, tentunya menjadi citra buruk terhadap kepolisian dan Polri pada umumnya menjadi salah satu tolak ukur demokrasi di Gorontalo tidak baik.
Untuk mengembalikan nilai tersebut, dirinya meminta untuk Kapolda Gorontalo mengantensi anggota yang begitu arogan.
” Itu harus diproses atau harus dicopot oknum seperti itu, sudah bukan pengayom kepada masyarakat dan tentu kepada Mahasiswa, tetapi malah menjadi pembunuh untuk aktivis, maka tidak ada kata lain, copot oknum kepolisian yang bringas tersebut.” Pungkasnya.
Ghaffar Becce’lebu