Wakilrakyat.co, Gorontalo – Memasuki tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 yang sudah masuk tahap kampanye, beberapa pasangan calon (Paslon) mulai menyusun strategi dan taktik untuk meraih simpati dan dukungan masyarakat.
Untuk mengawal proses demokrasi tersebut, beberapa kalangan muda mulai membentuk komunitas atau relawan guna mewujudkan proses demokrasi yang berkualitas untuk disajikan pada rakyat Gorontalo.
Seperti halnya Forum Kawal Demokrasi yang digagas oleh para Mahasiswa, dan Aktivis menggelar Diskusi Milenial Dilema Dan Deklarasi Demokrasi Di Persimpangan Jalan.
Ada pun yang menjadi narasumber pada kegiatan ini yakni, Dr. Basri Amin yang merupakan akademisi, Man’ut Ishak sebagai koordinator BEM Provinsi Gorontalo, Andy Taufik sebagai Koordinator Forum kawal demokrasi dan aktivis.
Ditemui usai kegiatan, Andy Taufik menjelaskan, bahwa sengaja dilaksanakan kegiatan itu untuk bagaimana milenial memiliki posisi dan peran dalam proses demokrasi.
” Pertama kegiatan ini harapan kami dimana kemudian milenial sebagai objek bisa memantau, mengawal bukan hanya sekadar hak suaranya di ambil begitu saja.” Ungkapnya, Rabu (25/09/2025).
Dirinya memaparkan, bahwa yang dibahas dalam kegiatan fokus pada gerakan milenial mencegah adanya pemimpin yang korupsi, amoral dan money politik.
” Fokus inti dari pembahasan ini adalah terutama kami membahas soal korupsi dan ada juga tindakan-tindakan amoral yang diduga dilakukan beberapa calon, yang hari ini kami tahu bahwa dia tidak layak memimpin, karena masih ada beberapa kasus yang notabene mungkin ada keterlibatan diantara mereka.” Paparnya.
Menurutnya, kegiatan ini bisa merangsang kaum muda untuk mengawal demokrasi lebih baik dan mengkritisi calon pemimpin apabila terpilih nanti, dan ini mungkin menjadi kampanye kecil-kecilan untuk memilih calon yang memimpin Provinsi Gorontalo yang lebih baik.
” Soal money politik seperti yang kita lihat sekarang ini banyak partai-partai yang membuat konser dan sebagainya, bahkan tidak menyampaikan visi dan misi bahkan indikasi kami temukan ada partai-partai memberikan uang duduk terkait dengan kampanye kecil-kecilan, sehingga ini perlu kami kawal juga, kami tegaskan menolak hal tersebut.” Tegasnya.
Mahasiswa IAIN Gorontalo ini, mengatakan bahwa kegiatan yang sama akan terus dilaksanakan di wilayah Gorontalo untuk mendeklarasikan demokrasi di persimpangan jalan agar para kaum milenial memiliki peran.
” Ini akan berlanjut di setiap Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Gorontalo, bahkan fokus inti kegiatan ini akan kami buat dalam skala Gubernur, kami akan kupas bagimana visi dan misi mereka, trackkrekor selama memimpin di bidang birokrasi ataupun menjadi politisi.” Kata Andy.
Untuk diketahui isi Deklarasi forum pengawal demokrasi yakni adalah :
1. Siap Menjaga Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Berdasarkan Pancasila Dan Undang – Undang Dasar 1945.
2. Menyerukan Kepada Masyarakat Gorontalo Jangan Memilih Pemimpin Yang Tidak Bermoral Dan Terindikasi Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme Agar Kita Tidak Terjerumus Pada Kemiskinan Dan Kebodohan.
3. Mengutuk Keras Perilaku Money Politik Dalam Pesta Demokrasi Tahun 2024.
4. Meminta Penyelenggara Pemilu Harus Tetap Menjaga Integritas, Profesionalitas, Serta Jujur Dan Adil.
Ghaffar Becce’lebu