Wakilrakyat.co, Gorontalo – Saat ini mahasiswa Papua yang ada di Gorontalo berencana laksanakan ibadah hari ulang tahun (HUT) yang ke-XIV KNPB (Komite Nasional Papua Barat) Konsulat Indonesia mendapatkan tanggapan dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Provinsi Gorontalo.
Seperti diungkapkan oleh, wakil koordinator bidang hukum dan ham BEM Gorontalo, Misran Male bahwa dalam pelaksanaan kegiatan apapun di negeri ini diperbolehkan selama tetap berada dalam jalur koridor yang ada.
“Kawan-kawan mahasiswa Papua yang kami cintai kita semua memahami bahwa suara mahasiswa adalah kekuatan yang penting dalam memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan. Perjuangan kita selama ini adalah untuk memastikan hak-hak masyarakat Papua dihormati dan terpenuhi. Namun, dalam semangat perjuangan ini, kita harus tetap bijak dan berhati-hati.” Ucap Misran Male. Rabu (24/07/2024).
Dirinya menyebutkan bahwa untuk mahasiswa Papua yang cinta akan kedamaian dan tatanan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), olehnya dalam pelaksanaan ibadah atau bentuk lainnya agar tidak menjurus pada separatisme.
“Kami menghormati mahasiswa Papua dalam aksi yang konstruktif, Kita harus fokus pada penyampaian aspirasi yang jelas dan terukur, tanpa menjurus pada tendensi, ingat masyarakat Gorontalo sangat terbuka dan memiliki solidaritas tinggi,” Tegas Misran.
“Kami meyakini masalah kita kurang lebih hampir sama seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur tentu hal demikian juga mejadi prhatian. Kita dapat mendorong perubahan yang lebih efektif dan mendapatkan dukungan yang lebih luas dari masyarakat serta pemerintah. Kami mendukung semua gerakan kemahasiwaan tentu dengan menghindari tendensi, substansi aksi akan jadi perhatian.” Tambahnya.
Terakhir, Misran menegaskan bahwa siapapun yang merusak tatanan NKRI dan yang melaksanakan gerakan separatisme juga ujaran kebencian di wilayah Gorontalo akan berhadapan dengan masyarakat Gorontalo.
“Mari kita buktikan bahwa kita adalah agen perubahan yang cerdas, beradab, dan berkomitmen pada perdamaian. Bersama-sama, kita bisa membangun Papua dan Gorontalo yang lebih baik tanpa harus meninggalkan semangat kebersamaan dan harus jauh dari gerakan separatis.” Tutupnya.