Wakilrakyat.co, Gorontalo – Bertempat di Markas Komando Resor Militer (Makorem) 133/Nani Wartabone dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD) mengenai optimalisasi peran TNI AD dalam mencegah dan mengatasi terjadinya konflik sosial di wilayah pertambangan/industri oleh Staf Ahli Kasad Bidang Pengawasan Khusus dan Lingkungan Hidup, Selasa (13/08/2024).
Kegiatan ini menghadirkan unsur TNI-Polri, Pemerintah, Dinas terkait, penambang, tokoh masyarakat, perusahaan, media, dan tamu undangan lainnya.
Ketua Tim Pengajian Strategis Staf Ahli Kasad Bidang Wassus dan Lingkungan Hidup, Brigjen TNI Iskandar saat diwawancarai menjelaskan bahwa dilaksanakan FGD tersebut dalam rangka mencari formulasi yang selama ini telah dilaksanakan oleh TNI AD.
” Kita mencari formulasi pengamanan-pengamanan untuk meminimalisir terjadinya konflik sosial.” Kata Iskandar.
Selain Gorontalo, kata dia juga hal serupa akan dilaksanakan di Sumatera.
” FGD kita ini selain di Gorontalo juga kita akan melaksanakan di Batam, 2 daerah ini kita jadikan sample untuk penanganan konflik sosial.” Tandasnya.
Di tempat yang sama Danrem 133/NW, Brigjen TNI Hari Pahlawantoro mengungkapkan jika dalam rangka preventif konflik sosial, pihaknya telah memetakan sejumlah wilayah yang rentan akan konflik tersebut.
” Dari sisi TNI kami bisa memberikan beberapa hal terkait preventif pencegahan, kami sudah memetakan wilayah-wilayah mana yang akan terjadi konflik di wilayah tambang.” Ungkap Danrem.
” Ke depan mungkin perlunya sinergitas bersama, sehingga bisa menekan angka konflik sosial.” Tambahnya.
Dirinya pun berharap hadirnya investor di Gorontalo agar memperhatikan dan mensejahterakan rakyat khususnya penambang.
” Harapan saya selaku Danrem keberadaan perusahaan (Penambang) masyarakat disejahterakan, kalau datang tidak membawa kesejahteraan, maka ini pemicu konflik. Kalau masyarakat sejahtera enggak ada konflik loh.” Harapnya.
Ghaffar Becce’lebu