Wakilrakyat.co, Gorontalo – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Bongkar Provinsi Gorontalo menggelar aksi demonstrasi di gedung DPRD dan gedung Bupati Gorontalo, Rabu (3/07/2024).
Sejumlah permasalahan daerah satu per satu disuarakan oleh orator yang tergabung dalam demonstran tersebut.
Pantauan media ini Panglima LSM Bongkar, Pungky Yusuf dalam orasinya menyentil sejumlah kebijakan kepala daerah yang dinilai tidak pro dengan rakyat.
” Banyak kasus besar di sini, sangat beda presisi zaman pak David Bobihoe dan Nelson Pomalingo, sangat parah di Kabupaten Gorontalo ini.” Kata Pungky.
Ia pun menyentil soal penggusuran pedagang kaki lima di pelataran tower pakaya. Dirinya menyebut, jika penggusuran tersebut dipicu oleh para pedagang yang tidak mendukung dan memilih isteri sang Bupati Gorontalo pada pileg 2024 belum lama ini.
” Begini orang maju Gubernur.?kong top boleh jo, jauh ini Nelson. Kalau Sekdanya (Roni Sampir) ini saya sih ok. Kurang ajar itu Nelson, orang jualan kok digusur.” Sebutnya.
” Allah akan bersama dengan kepala daerah yang sayang rakyatnya, dan itu tidak ada di Nelson Pomalingo. Saya tidak akan menyentil soal Ifana, karena saya juga ini kuat bahugel. Isteri saya 14, nanti ada yang akan menyuarakan itu.” Tambahnya.
Ia pun merasa heran begitu banyak LSM di Kabupaten Gorontalo, namun tak ada satu pun yang berani mengkritik pemerintah.
” Di Kabupaten Gorontalo ini banyak LSM, tapi tidak ada yang berani. Katanya Nelson banyak preman, kalau berani ayo hadapi saya. Saya juga ini jago.” Ucapnya.
Terakhir dirinya menjelaskan bahwa selama 2 periode memimpin Kabupaten Gorontalo, keberadaan Nelson Pomalingo tak dirasakan rakyat.
” Pak Nelson menjabat 2 periode hanya menyengsarakan rakyat.” Tandasnya.
Di tempat yang sama, Taufik Buhungo dalam orasinya menyentil soal anggota DPRD Kabupaten Gorontalo yang selalu menghambur-hamburkan anggaran daerah dalam perjalanan dias.
” Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo tidak ada power, hilang multi fungsi. Banyak proyek mangkrak, banyak pekerjaan yang belum satu tahun sudah rusak. Banyak pedagang-pedagang yang digusur oleh pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo melalui kebijakan Bupati Nelson Pomalingo, lalu apa fungsi DPRD Kabupaten Gorontalo. Jangan hanya perjalanan dinas yang diurusi.” Kata Taufik.
Mengritisi gedung DPRD Kabupaten Gorontalo yang tak berpenghuni, Taufik menyarankan agar gedung tersebut dijadikan wahana rumah hantu saja.
” Gedung DPRD Kabupaten Gorontalo seperti rumah hantu, nanti kita akan buat wahana rumah hantu. Lebih malu lagi yang menerima kami anggota DPRD yang belum dilantik, dan itu ada di bung Anton Abdullah.” Tandasnya.
Sementara itu Asisten 3 Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo, Haris Suparto Tome mewakili Bupati Gorontalo menerima masa aksi secara terbuka. Bahkan kata Haris, jika seluruh aspirasi masa aksi akan disampaikan kepada Bupati dan Wakil Bupati Gorontalo.
” Saya tentu mengapresiasi kehadiran teman-teman. Saya ingin mengucapkan permohonan maaf dari bapak Bupati, Wakil Bupati dan pak Sekda. Karena masih bertugas di luar daerah. Tentu aspirasi ini akan saya sampaikan ke bapak-bapak pimpinan pengambil kebijakan. Beberapa masukan dari teman-teman akan saya sampaikan di rapat pimpinan secara keseluruhan.” Tutup Haris.
Ghaffar Becce’lebu