Wakilrakyat.co, BOLMUT -Lagi, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Setwan) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dituding ‘putar bale’ (Berbohong, red) oleh sejumlah pegawai DPRD Bolmut.
Hal ini disampaikan oleh sejumlah Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan beberapa Tim Ahli/Kelompok Pakar yang bekerja dilingkungan kantor DPRD Bolmut.
Penelusuran media ini kepada sejumlah PTT dan Tim Ahli/Kelompok Pakar, mereka telah menerima gaji. Namun yang diterima hanya 1 bulan, yakni pembayaran gaji bulan April.
“Sudah dibayarkan, tapi tidak sama dengan yang setwan bilang di media. hanya bulan April punya saja. Padahal, Setwan bilang di media dua bulan,” ucap beberapa PTT yang ditemui media ini, Jumat (05/07/2023).
Senada dengan penyampaian diatas, Salah seorang Tim Ahli atau Kelompok Pakar yang tak ingin namanya digubris, meminta Setwan Bolmut, Victor Nanlessy untuk merealisasikan hak mereka sesuai SK yang telah mereka terima.
“Supaya nda mo dapa cap putar bale, itu gaji kase cair sesuai aturan yang ada. Masa torang bulum ba tanda-tangan dokumen gaji bulan Mei, kong bilang di media somo kase cair dua bulan punya untuk minggu ini. Jangan talalu pandang enteng dengan orang pe hak.Torang ini bakarja bukang cuma ada pi pangge bagitu tapi ada SK. Kong kalo ba bicara dimedia kase sesuai kenyataan. (agar supaya tidak di cap pembohong, maka pembayaran gaji harus dibayarkan sesuai aturan. Pasalnya, Kami belum ada penandatanganan berkas gaji bulan Mei, Namun di Media disampaikan minggu ini akan dibayarkan 2 bulan. Jangan anggap persoalan haknya orang sebagai hal yang sepeleh. Karena
Kami bekerja didasari SK, bukan sekedar diajak tanpa ada dasar hukumnya. Terus, kalau menyampaikan sesuatu di media itu harus sesuai kenyataan, red),” ujarnya kepada media ini dengan kalimat sehari-hari warga Bolmut.
Menanggapi pernyataan diatas, Sekretaris DPRD Bolmut, Victor Nanlessy menyampaikan keterlambatan pencairan gaji disebabkan oleh kurangnya anggaran.
“Anggaran untuk THL dan pakar tidak mencukupi. Kemarin waktu APBD 2024, sudah dimasukan, tetapi setelah di plot oleh keuangan dan dibagi dengan jumlah THL dan tim pakar ada selisih jumlah akibat adanya miskomunikasi yang menyebabkan terjadinya kekurangan pada anggaran belanja gaji,”ucap Nanlessy saat diwawancarai media ini melalui pesan whats app.