Rajib Gandi, Alumni Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo (UNUGO)

Wakilrakyat.co, GORONTALO –Terkait dekan bentak wartawan, alumni Universitas Nahdlatul Ulama (UNUGO) Gorontalo, Rajib Gandi angkat bicara. 

“Sebagai Alumni UNUGO Gorontalo polemik yang terjadi di Kampus tadi siang adalah bagian dari bentuk Demokrasi yang dilakukan oleh adik-adik mahasiswa, tapi sikap dan tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa perlu dilakukan dengan cara-cara yang positif, “Kata Rajib. Senin, 12/06/23

Rajib Gandi mengatakan,apalagi mahasiswa dibekali dengan Ilmu Pengetahuan sehingga cara itu yang lebih dikedepankan. Terlepas dari itu Rajib Gandi, mendukung tindakan yang dilakukan oleh Pimpinan Dekan Dekan Fakultas Hukum Pemerintahan Sosial (Hupemsos) UNU Gorontalo sebagai representatif perwakilan Pimpinan Kampus UNUGO yang menjadi tanggung jawabnya, kepada mahasiswa seperti yang diberitakan. 

“saya akan melakukan audiensi dengan kalian, akan tetapi saya tidak ingin ada wartawan,  karena wartawan sekarang tidak bisa dipercaya. Kalimat yang disampaikan tak lain untuk menjaga marwah nama baik kampus UNUGO,”Ujarnya. 

“Karena persoalan ini masih dapat diselesaikan oleh internal kampus,  tujuanya untuk tidak dijadikan sebagai informasi publik, tetapi kalimat itu di framing oleh media untuk membuat opini bahwa Wartawan Sekarang Tidak Bisa Dipercaya,” Jelasnya. 

Rajid menuturkan sebenarnya ini untuk menegaskan bahwa ada keraguan dari Dekan Hupemsos UNU Gorontalo,banyak yang mengatasnamakan wartawan tapi tidak kredibel tetapi tidak harus dijadikan framing berita, ini juga bisa menurunkan kepercayaan masyarakat kepada wartawan itu sendiri. 

Lebih lanjut, menurut Rajib Gandi pun menambahkan, ketika menjalankan profesinya wartawan harus menaati kode etik jurnalistik yaitu pasal 1 kode etik jurnalistik wartawan indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.

“Dalam menjalankan tugas jurnalistiknya, wartawan indonesia harus menempuh cara-cara profesional seperti menunjukan identitas diri kepada narsumber, menghormati hak privasi, sementra itu Dekan Hupemsos UNU Gorontalo mengeluarkan statement bahwa melarang kepada wartawan untuk tidak di ambil gambarnya, kerana beliau juga pernah menjadi infroman ahli jurnalistik di gorontalo, “Tukasnya. (Fai)