Wakilrakyat.co, Boalemo – Front Aksi Mahasiswa Boalemo yang dikomandoi oleh Alkif Agunta kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Boalemo, Senin (13/02/2023).
Para pemuda Boalemo tersebut menguak kembali beberapa dugaan Kasus Korupsi yang pernah menyeret nama Sekretaris Daerah (Sekda) Boalemo Sherman Moridu.
Dalam orasinya, Alkif Agunta mempertanyakan perkara pengadaan buku pintar tahun 2008 yang telah dihentikan oleh Kepolisian, dugaan pungli sertifikasi Guru Tahun 2018, dan APBD yang digunakan untuk program doktoral Sekda Boalemo.
“Menunggu tidak akan pernah menghasilkan apapun, selama badut-badut itu masih kentut kita akan ditikam dari belakang, selama badut-badut itu masih bernafas kita pasti akan digilas. Untuk itu kepalkan tinju, pukul mulut mereka yang bau, potong tangan mereka yang penuh dosa,” Teriak Alkif Lantang.
Dengan berbagai perkara yang menyeret nama Sekda, para pemuda yang terbiasa dengan dunia pergerakan ini meminta Sekda Boalemo dicopot dari jabatannya.
“Karena yang mengisi jabatan struktural dalam ruang birokrasi harus yang memiliki track record yang baik. Karena, ini merupakan jabatan yang sangat vital dalam menjalankan roda pemerintahan demi terwujudnya Boalemo sejahtera,” Ujar Alkif dalam orasinya.
Masa aksi disambut oleh Kepala BKD-Diklat Kabupaten Boalemo Yakop Musa bersama Asissten II dan beberapa Kadis yang ada dilingkungan Pemda Boalemo.
Kepada para pendemo, Yakop Musa menjelaskan, berkaitan dengan tuntutan para masa aksi berkaitan dengan dugaan korupsi dan pungli merupakan ranah penegak hukum.
“Kami mungkin hanya soal pergantian sekda. Jadi semua ada step-stepnya, ada mekanismenya, yang diatur dalam Undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, dan Peraturan Pemerintah, dan aturan-aturan tentang kepegawaian,” Jelas Yakop.
Yakop juga menuturkan, bahwa apa yang menjadi tuntutan para masa aksi akan ditindaklanjuti dengan berdasarkan pada aturan yang ada.
“Apa yang saudara-saudara sampaikan ini akan kita tindak lanjuti dengan tetap mendasar kepada tujuan yang ada, Jadi itu dari kami. Sehingganya, ini merupakan masukan, yang artinya ini menjadi momen untuk Pak Bupati melakukan evaluasi,” Tutur Yakop.