Wakilrakyat.co, GORONTALO – Aktivis Barisan Bersama Rakyat (Bar-Bar), Julma Wardin meminta kepada Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, agar pengusulan Penjabat Bupati (Penjabup) Gorontalo Utara (Gorut) perlu ditinjau kembali.
“Untuk memasukkan nama Sekda Gorut Suleman Lakoro apa lagi ini baru sebatas usulan dan kedepankan penghargaan kepada yang sudah mengabdikan diri diGorut dengan alasan apapun itu,karena Aparatur Sipil Negara (ASN) Gorontalo Utara Gorut bisa juga,” Kata Julma. 06/11/23.
Sebagai Aktivis Bar-Bar juma mengecam pengusulan penjabup yang tidak memasukkan atau mengajukan nama sekda Gorut Suleman Lakoro.
Padahal kata Julma, ini menggambarkan pemerintah Daerah Gorut itu sendiri dimana pengelolaan pemerintah terutama diganduringi oleh pihak eksekutif dan legislatif itu sendiri.
“Masa lebih mengajukan pengusulan orang dari luar tatahan pemerintahan Gorut ? Sedangkan dari kalangan ASN Gorut sendiri ada yang bisa diajukan sebagai calon penjabup dan ini tentunya diduga kuat pihak pengusul tidak mengedepankan asas dukungan kepada pengandalan ASN Gorut itu sendiri,” Ujar.
Julma sangat mengecam atas tidak diusulkannya salah satu birokrat milik Pemda Gorut Suleman Lakoro dalam bursa 3 yang diusulkan sebagai penjabub.
” Bisa dinilai seakan ASN Gorut tidak berkompoten padahal hal seharunya mendorong dan mendukung untuk Suleman Lakoro diajukan sebagai keterwakilan pemerintah Gorut pada pengusulan bursa penjabup Gorut,” Ucapnya.
Julma mengatakan, Ini menandakan permintaan masyarakat turut prihatin atas nilai kecelakaan berfikir atau seolah ragu kepada ASN pemerintah Gorut, jadi wajib untuk dikawal dan dipresure agar pemangku kepentingan sadar dan terbangun dari mati Surinya Sehingganya bisa merevisi pengusulan dan mengakomodir nama Suleman lakoro untuk masuk pada bursa penjabup sebagai cerminan penghargaan kepada pemerintah Daerah Gorut dan terlebih kepada masyarakat Gorut itu sendiri
“Jika hal ini tidaklah diindahkan untuk menjadi keindahan logika berfikir para pemangku kepentingan hanya ada satu kata yaitu “Lawan” demi meluruskan kaidah-kaidah kesadaran bahwa Gorutpun mampu untuk bersaing secara Sumber Daya Manusianya,” Tandasnya.