Oleh: Uten Umar
Wakilrakyat.co, GORONTALO – Saya tantang oknum atau LSM yang mengatakan aktivitas pertambangan di Kabupaten Pohuwato tidak menguntungkan Masyarakat tapi hanya menguntungkan Oknum tertentu. Saya sangat menyayangkan ada kaum intelektual yang sering mengkritik aktivitas pertambangan tapi tidak mempertimbangkan banyak hal.
Harusnya sebelum mengeluarkan statemen, advokasi dulu di lapangan agar pada saat mengeluarkan argumentasi itu berdasarkan fakta dan rasa yang sebenarnya di rasakan oleh masyarakat. Nimbrung dulu dengan penambang, tidur dengan mereka, makan bersama mereka, rasakan perjuangannya, agar ketika mengkritik legitimasi moralnya kuat tidak sekedar omon omon. Ada banyak hal yg perlu menjadi catatan penting buat kita bagaimana menyeimbangkan antara, ekonomi, hukum dan lingkungan.
Pada satu sisi kita berbicara soal penegakan hukum dan kerusakan lingkungan, tapi pada sisi yang lain bagaimana dengan ekonomi masyarakat, bagaimana dengan wabah kelaparan yg mayoritas akan dirasakan oleh masyarkat lingkar tambang?
Berbicara soal tambang bukan hanya berbicara pelaku usahanya, tapi juga pekerjanya, kabilasa, tukang ojek, penjual makanan di lingkar tambang, pedangang di pasar Marisa, para kijang, anak istri serta keluarga semua pihak yg mendapat manfaat dari aktivitas pertambangan. Sehingga pada saat kita jumlahkan, pasti ribuan jumlahnya.
Ketika berbicara, harus didasari dengan data yang akurat, jadi jangan sembarangan menyerang penambang. Kemudian yang harus di ketahui juga para tokoh penambang sering menyuarakan WPR dan IPR untuk segera di terbitkan oleh pemerintah. Tapi apa yang terjadi sampai sekarang progresnya nol besar. Andai sejak dulu WPR dan IPR diterbitkan, maka cara produksi Masyarakat akan teratur. Sehingg pada kondisi ini, jangan serang penambang tapi seranglah para pihak yang abai pada persoalan ini.
Catatan terakhir yg perlu saya sampaikan, sejak 1 bulan belakangan ini, hanya karena ditertibkan, sebagain besar penambang belum beraktivitas.
Pertanyaanya, siapa yg bertanggung jawab soal isi perut ribuan masyarakat tadi? Siapa yang akan melariskan jualan para pedagang di pasar? Siapa yang bertanggung jawab soal ekonomi masyarakat yang jatuh karena mereka tidak beraktivitas lagi?
Kalau kita mau kalkulasi angka yang pro penambang dan kontra penambang lihat saja setiap demostrasi yang kontra penambang masa aksinya kadang jumlahnya tidak sampai 10 orang. Berbanding terbalik dengan demostrasi pro penambang, jumlahanya sampai ribuan orang!
Saya mau ingatkan, ketika rakyat penambang pada satu waktu mengamuk dan melakukan tindakan yang kita tidak inginkan seperti tragedi 21 September 2023, maka kita semua tidak perlu kaget. Karena peristiwa itu pernah terjadi dengan kondisi yang hampir sama dengan saat ini.
Terakhir, apa kabar perusahaan Bagaiamana tanggapan para pengkritik soal perusahaan yang gugatannya masi berproses? Pada intinya, tidak ada jalan buntuh untuk para penambang yang saat ini dianak tirikan di tanahnya sendiri.