Wakilrakyat.co, Boalemo – Diabetes atau penyakit gula (gula darah tinggi) adalah penyakit kronis (jangka panjang) yang perlu kamu waspadai. Adapun tanda utama dari penyakit ini adalah meningkatnya kadar gula darah (glukosa) melebihi nilai normal. Diabetes terjadi ketika tubuh pengidapnya tidak lagi mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam aliran darah tubuh.
Kapus Tilamuta Yuningsih Pahrun, S.KM Menjelaskan, Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan konsekuensi serius, menyebabkan kerusakan pada berbagai organ dan jaringan tubuh.
“Contohnya organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes Tipe 1 jenis ini adalah penyakit autoimun, artinya sistem imun tubuh akan menyerang dirinya sendiri. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan memproduksi insulin sama sekali. Sementara diabetes tipe 2 Pada jenis diabetes ini, tubuh tidak membuat cukup insulin atau sel-sel tubuh pengidap diabetes tipe 2 tidak akan merespons insulin secara normal,” Jelas Yuningsih
Kadar gula darah normal yaitu kurang dari 100 mg/dL. Apabila kadar gula darah sudah mencapai 100-125 mg/dL berarti masuk status prediabetes.
Sementara itu, kadar gula darah yang mencapai 126 mg/dL ke atas sudah tergolong diabetes. Kadar gula darah tinggi dikenal sebagai hiperglikemia.
Pada dasarnya hiperglikemia adalah kondisi ketika kadar gula dalam darah meningkat atau berlebihan.
Sementara itu diabetes merupakan penyakit yang sebagian besar dipengaruhi oleh hiperglikemia.
Penyebab gula darah tinggi dari penyakit gula terjadi akibat adanya gangguan dalam tubuh. Sebab, kondisi ini membuat tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel.
Alhasil, glukosa menumpuk dalam darah. Pada penyakit gula tipe 1, gangguan ini terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin.
Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin, menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.
Sedangkan pada penyakit gula tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal. Tetapi, insulin tidak dapat tubuh gunakan secara normal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.