Wakilrakyat.co, Pohuwato – Kepala Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, menjadi sorotan publik setelah melayangkan surat yang meminta aparat kepolisian menertibkan aktivitas tambang di wilayahnya.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, beberapa waktu lalu Kepala Desa Hulawa, Erna Giasi, sempat mendatangi Polres Pohuwato untuk menyampaikan keluhan terkait aktivitas tambang rakyat yang dinilai tidak memberikan kontribusi bagi desa, termasuk dalam bentuk uang pengamanan.
Langkah ini memicu berbagai tanggapan di masyarakat. Sejumlah warga menilai, sikap sang kepala desa terkesan memihak pada kelompok tertentu dan tidak berpihak kepada masyarakat kecil yang menggantungkan hidup dari tambang tradisional.
“Seolah-olah tambang rakyat dianggap salah, padahal banyak warga yang mencari nafkah di situ,” ujar salah satu tokoh masyarakat Hulawa yang enggan disebutkan namanya.
Kritik terhadap Erna Giasi juga mencuat karena ia merupakan istri Ketua DPRD Kabupaten Pohuwato, sehingga muncul dugaan adanya unsur kepentingan politik atau hubungan dengan pihak perusahaan, khususnya PT Merdeka yang beroperasi di wilayah sekitar.
Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Hulawa Erna Igrisa membenarkan surat tersebut berdasarkan Permintaan masyarakat, terutama yang berada di Dusun Poladingo dan Butato.
“Jadi masyarakat itu mengeluh, Karena aktifitas alat berat sudah kena jalan, tiang listrik sudah mau roboh. Apalagi ini Peti, tentu ada kerusakan lingkungan, yang terjadi, saya sudah lapor ke semua pihak, baik Camat hingga KPH,” ujar Erna.
Kabar perminta atensi dan uang untuk pengamanan dibantah oleh Erna. Kata Erna, dirinya tidak pernah menyampaikan hal tersebut.
“Jadi siapa yang saya mintakan atensi itu? Coba silahkan tanya langsung ke Pelaku usaha. Surat tersebut juga tidak ada tendensi dari pihak manapun, ini murni laporan masyarakat,” jelas Erna