Wakilrakyat.co, GORONTALO -Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, menggelar kopi santai sekaligus silaturahmi bersama awak media Gorontalo, Jumat, 27/09/23 di Hotel Aulia Gorontalo.
Dalam pertemuan tersebut, yang dibicarakan oleh jajaran BPS Provinsi dan teman-teman jurnalis adalah perhitungan angka inflasi dan angka kemiskinan yang menjadi isu prioritas oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo dibicarakan.
” Jadi yang kita bahas bersama teman-teman media adalah isu-isu yang relevan dengan data BPS Provinsi Gorontalo,” Ucap Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif.
Mukhamad Mukhanif mengatakan, peran media sangat dibutuhkan dalam penulisan berita untuk memberikan informasi kepada masyarakat.
” Untuk Inflasi di Gorontalo yang kita rilis pada bulan lalu, selama 2 bulan terakhir ini kita mengalami deflasi. Hingga mendapatkan penghargaan sampai pujian dari Provinsi lain,” Ujarnya.
“Yang kita harapkan Inflasi itu kecil, tidak harus deflasi meskipun deflasi itu bagus ekonomi jalan. Akan tetapi, jangan sampai terlalu besar,” Katanya.
“Secara akumulasi kita Provinsi Gorontalo sedang berada di akumulasi yang sangat bagus,” Sambungnya.
Mukhamad Mukhanif menambahkan meskipun ada yang mengatakan harga beras naik tentunya ini juga sangat mempengaruhi seperti beberapa bulan yang lalu ada komoditas kenaikan harga.
“Jadi ada komoditas yang naik , tidak serta itu dikatakan inflasi. Bisa saja hanya ada satu komoditas naik kemudian yang lainnya mengalami deflasi. Sehingga, dalam pemberitaan tentunya kita harus menguliti satu-satu komoditas tersebut,” Ungkap Mukhanif.
Meskipun kata Mukhamad Mukhanif, sekarang kita masuk deflasi. Akan tetapi, sekarang beras memang yang paling menonjol harganya begitu juga demikian dengan minyak goreng.
” Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) kira semua untuk menekan atau mengendalikan harga minyak Gorontalo dan juga kebutuhan lainnya,” Terangnya.
Lebih lanjut, Mukhamad Mukhanif membeberkan terkait angka kemiskinan yang ada di Provinsi Gorontalo, masih dalam angka angka-angka yang sebelumnya 15%. Tentunya, angka ini masih dikategorikan tinggi karena Gorontalo menempati urutan yang kelima (5) sebagai daerah termiskin.
“Tetapi, dengan angka tersebut kita harus melakukan penelusuran penyebabnya apa? Program pemerintah apakah relevan dengan hal tersebut,” Jelasnya.
“BPS Provinsi Gorontalo,sedang melakukan kajian-kajian, dan juga rekomendasi angka-angka yang menurut kita kurang bagus tentunya kita diskusikan bersama teman-teman media,” Pungkasnya.