Wakilrakyat.co, Boalemo – Para pedagang di payung dikeluhkan, kebijakan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Boalemo, yang melarang mereka untuk menjual makanan berat di Destinasi Bolihutuo Kabupaten Boalemo.
Pasalnya, kebijakan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Boalemo tersebut, sangat menghambat para pedagang untuk mencari rezeki.
“ Kami sudah membayar administrasi, seminggu Rp 30 ribu itupun hanya hari sabtu dan minggu pemakaian listrik,ketika pengunjung datang, “Ucap salah satu pedagang enggan disebut namanya. Sabtu, 30/12/23.
Ia meminta agar kebijakan Kepala Dinas Dispar Boalemo tersebut, agar lebih memperhatikan masyarakat para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Belum lagi, kita harus dituntut harus membayar Rp 30 ribu itu, entah dagangannya habis atau tidak itu wajib dibayar. Nah, kalau hanya menjual minuman yang kita sediakan mana ada yang mau beli setiap harinya, “Ujarnya.
Sebelumnya,kata pedagang, mereka sudah mengadakan rapat bersama Dinas Pariwisata dan bermohon agar bisa memberikan kebebasan untuk menjual makanan berat tanpa harus dibatasi.
“ Kami memohon kepada Dispar Boalemo, agar bisa berdagang makanan berat di objek wisata bolihutuo berdasarkan titik-titik lokasi yang sudah ditentukan, “Ujarnya.
“ Yang menjadi harapan kami, persoalan pelarangan untuk menjual makanan berat. Penghasilan, yang kita dapat untuk menghidupi keluarga, hanya berdasarkan para pengunjung yang ingin datang makan, “Sambungnya.
Dalam pantauan media Wakilrakyat.co, 15 pedagang di payung telah ditertibkan agar tidak boleh menjual makanan berat lagi.
Sementara itu, Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Boalemo Fatlina Podungge mengatakan bahwa sudah mengajak para pedagang semua khusus yang berlokasi di pantai bolihutuo untuk rapat.
“Jadi Kuliner ada 2, yang menjual makanan berat dan ringan,di sebelah kiri dan barat itu ada pedagang menjual makanan berat dan pedagang yang di payung mereka menjual makanan berat dan ringan juga. Sehingganya, pedagang yang menjual di bangunan permanen mereka tidak dapat uang lagi. Karena, sudah di drop oleh pedagang payung yang ada di dekat pantai, “Ujarnya.
“Kita menyepakati bersama, mereka hanya bisa menjual snack ringan dan gorengan, dan kalau dibangunan permanen itu mereka menjual makanan snack ringan dan makanan berat, “Jelasnya.
“Kalau ada pedagang yang menuntut, itu berarti pedagang yang baru datang yang hanya menjual dan mereka kalau tidak bisa diatur silahkan berjualan di tempat lain, “Sambungnya.
“Namanya tempat wisata, tentunya harus diatur tata kelolanya, agar terlihat bersih ketika ada pengunjung yang mau datang di wisata pantai bolihutuo, “Pungkasnya.