Wakilrakyat.co, Boalemo – Isu miring tengah melanda Rumah Sakit Tani dan Nelayan (RSTN) Boalemo berkaitan dengan belum dibayarkannya jasa pelayanan dokter.
Berdasarkan penelusuran wakilrakyat.co, jasa pelayanan yang belum dibayarkan tersebut merupakan jasa pelayanan dokter dan tenaga kesehatan RSTN selang tahun 2023 dan 2024.
Lantas sebenarnya apa dasar pihak RSTN belum membayarkan jasa para dokter dan nakes tersebut?
Saat dikonfirmasi, Direktur RSTN dr. Rahmawaty Dai, MARS menjelaskan, bahwa pihaknya bukan karena ada kesengajaan tidak membayarkan jasa para dokter, tapi pihaknya masih menunggu Perbup yang baru berkaitan dengan pembayaran jasa para dokter.
“Jadi kita sudah mengajukan untuk Perbupnya, kita pun masih menunggu itu. Karena, dalam perbup itu berapa jasa rumah sakit dan berapa jasa pelayanan. Nah, jasa pelayanan ini yang belum diatur, sehingga kita mengajukan itu. Kalau sudah ada Perbup ya kita bayarkan,” jelas Rahmawaty. Senin 13 Januari 2025.
Rahmawaty juga mengatakan, bahwa total jasa yang belum terbayarkan Tahun 2023 sekitar 360 juta dan Tahun 2024 sekitar 192 juta untuk untuk 450 orang pegawai RSTN termasuk dokter yang ada di RSTN.
“Sejak jadi UHC, pasien umum RSTN sudah jarang sekali, karena sekarang rata-rata sudah BPJS. Yang ada tinggal pasien Kir. Di Perda itu cuma tarif total, berapa persen jasa itu belum diatur, sehingga itu yang perlu kita ajukan menjadi perbup,” kata Rahmawaty.
Saat ditanyai apakah para dokter telah melayangkan protes atau keluhan kepada pihak Rumah Sakit, Rahmawaty menyampaikan, sejauh ini para dokter tak melakukan itu, karena disetiap apel selalu disampaikan. Justru yang diprotes adalah pencatutan dokter pada pemberitaan sebelumnya.
“Jadi para dokter malah hubungi saya, mereka protes kenapa dalam narasi pemberitaan ada pencatutan kata dokter disitu, padahal pengakuan mereka, mereka tidak pernah diwawancarai soal jasa pelayanan ini. Tapi, biarkan saja ada upaya menyudutkan saya. Toh, yang sebenarnya ini bukan keinginan saya untuk tak membayarkan jasa para dokter, kalau sudah ada perbup ya langsung dibayarkan,” tutup Rahmawaty.